Mohon tunggu...
QayyumNaya
QayyumNaya Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Penulis

Hanya Penulis biasa yang suka menulis. Hobi membaca dan menulis. Dan biasa saja dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peduli tapi Gimana Ya

6 Juli 2023   05:40 Diperbarui: 6 Juli 2023   05:51 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pas sore hari ini, Alin keluar dari dalam kamar setelah hampir separuh hari dihabiskan waktunya didalam kamar sendirian setelah masa paceklik yang membuatnya harus merenungi makna sebuah kasih sayang yang terjadi padaku di masa lalu.


    Dia perduli tapi gimana gitu, untuk menunjukkan kasih sayang, perhatian, perasaan yang sama padaku, Alin masih malu-malu. Malu karena mungkin dia berpikir lebih dalam bahwasanya setiap orang memiliki masa lalu yang harus diterima.

Apa yang pernah aku katakan padanya didalam kamar sebenarnya adalah buah dari ketulusan, kejujuran yang berjalan pada sistem saraf akan cinta ku padanya.


    Kalau saja dia ingin mengatakan sesuatu saat aku masih didalam kamar, tentu tidak perlu lagi merasa bersalah atau berat untuk menemui ku, aku disini untukmu sayang yang tulus ikhlas menerima kenyataan bahwa aku adalah seorang laki-laki dengan berbagai kekurangan yang kumiliki.


    Hanya saja mungkin aku berbeda dengan laki-laki yang lain. Aku mempunyai banyak alasan untuk selalu menghargai pendapatmu dalam menilaiku, dalam memutuskan siapa aku dimatamu.


    Jika sore ini, aku merupakan bagian penting dalam hidupmu, kamu pasti akan mengatakan bahwa, "Syarif, nggak perduli siapa kamu dimasa lalu, aku hanya ingin melihat wajah mu hari ini ketika perasaan ku lebih besar dari amarah ini."


    Ya itulah yang seharusnya aku dengar darimu sebab seperti itulah yang pantas terucap dari bibir seorang wanita dengan sejuta impian dalam setiap lembaran baru saja dimulai ini.


    Lembaran baru ini membuka katub-katub jiwa bisa bertahan untuk masa depan kita. Lembaran baru ini adalah awal sebuah kasih, persepsi cinta, sayang dan kemanusiaan yang adil tatakala kita berdua telah saling melihat, melengkapi dalam kebutuhan yang sangat penting, menstimulasi pertumbuhan reproduksi perasaan yang selama ini tertahan oleh rasa yang ada.


    Tapi ketika kejujuran ku yang kamu pertanyakan akan kondisi masa laluku, aku lemah segalanya untuk memberimu kebahagiaan yang sempurna seperti yang kita lewati tadi malam.


    Ini adalah sebuah pilihan pahit bagimu. Apakah kamu akan memilih bertahan dalam hubungan ini dengan tetap memperhatikan cinta kita atau kamu akan memilih setia dengan pergi meninggalkan laki-laki biasa dengan banyak kekurangan nya ini ?.


    Bukan aku yang harus menjawab nya tapi kamulah surgaku yang lebih pantas untuk menjadi seorang wanita dengan penuh semangat memberiku jawaban itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun