Mohon tunggu...
QayyumNaya
QayyumNaya Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Penulis

Hanya Penulis biasa yang suka menulis. Hobi membaca dan menulis. Dan biasa saja dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Aku Cantik

24 Juni 2023   10:48 Diperbarui: 24 Juni 2023   10:50 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    Aku bangkit dari tempat ku duduk, berjalan kearah pintu kamar untuk membukanya. Sebelum tanganku meraih pintu, Alin memberiku isyarat agar pintu itu tidak usah dibuka.

    "Tapi kenapa, Alin ?." Tanyaku padanya yang masih stand by duduk diatas tempat tidur.

    Dia melambai tangannya memanggilku dan akupun kesana, duduk disampingnya.

    Katanya padaku dengan pelan, "Itu pintu kamar tidak usah dibuka. Kalau kamu buka pasti kamu akan meninggalkan ku lagi disini sendiri. Tanya saja dari dalam siapa ?. Mungkin saja mereka yang ada diluar membutuhkan sesuatu darimu untuk persiapan sebentar malam"_

    "Masa mau pergi lagi sementara hujan masih bernyanyi-nyanyi diatas atap dengan lantunan suara yang begitu sangat merdunya. Akupun disini masih denganmu dalam suatu urusan dimana hati, perasaan, dan keinginan masih berproses menjadi saksi bisu bahwa antara kita berdua ada mata yang selalu berbicara namun masih saling menahan untuk memahami sejauh mana bisa tertahan"_

    "Jika kamu membuka pintu kamar lagi, pastilah aku tak akan pernah bisa mendapatkan kesempatan bercanda lagi denganmu dan kamu juga akan meninggalkan ku disini, aku kesini itu Syarif sebenarnya ingin belajar apa itu konstitusi cinta darimu."

    "Alin, kalau pintunya nggak dibuka, gimana pandangan orang pada kita berdua yang dari tadi, kita berdua didalam kamar."

    "Itu urusan mereka, Syarif !. Urusan kita adalah menciptakan setiap keadaan kita ya seperti ini, seperti bulan memeluk cahaya dan seperti bintang memeluk cintaku. Kamu seakan begitu anehnya berada disampingku padahal, aku belajar mencintaimu dengan cara wanita yang kamu cintai. Aku mempelajari tentang keinginan wanita yang kamu cintai untuk melihat apakah aku sama dengannya. Semua kulakukan semata-mata hanya karena ingin agar kamu melihat ku bukan sebagai Alin melainkan sebagai Lina, Syarif."

    "Haruskah seperti itu kamu lakukan, Alin. Tanpa seperti itupun kamu tetap terlihat sama dengannya. Aku katakan padamu, kecantikan mu bahkan melebihi bulan yang memeluk cahaya. Jadi biarkan aku membuka pintu kamar ya."

    "Jangan Syarif !. Nanti saja kamu bukanya, aku masih pengen bersamamu agak lama disini. Jangan dibuka ya !."

    "Gimana dong kalau tidak dibuka, aku khawatir pada orang-orang yang akan menilai kita bahwa kita berbuat tidak-tidak."

    "Biarkanlah Syarif. Kan tidak benar ! Yang benar itu aku cuma pengen dipeluk aja olehmu."

    "Lebai ah !."

Oleh; Ahyadin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun