Bojong, Kabupaten Tegal (10/08/2022) -- Dewasa ini, kebiasaan mengonsumsi rokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa namun juga oleh anak-anak. Berdasarkan data dari Global Youth Tobacco Survey tahun 2019 disebutkan bahwa pada tahun 2019 sebanyak 19,2% pelajar berusia 13-15 tahun di Indonesia menghisap rokok, dan jumlah ini terus meningkat sejak 5 tahun terakhir.Â
Hal ini sama seperti fenomena yang terlihat di Desa Lengkong dimana banyak anak-anak di bawah umur namun sudah mulai mengonsumsi rokok. Mereka biasanya membeli rokok eceran di warung-warung terdekat dan langsung dikonsumsi sembari bermain game online atau berkumpul bersama teman.Â
Tentunya, ini bukan merupakan hal yang baik jika terus dibiarkan mengingat dampak dari merokok yang tidak sepele terlebih bagi anak-anak. Oleh karena itu, mahasiswa KKN TIM II Undip melakukan sosialisasi kandungan berbahaya dalam rokok sebagai salah satu upaya pencegahan kecanduan merokok sejak usia dini.
Rokok merupakan lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung yang berukuran sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm. Rokok dikonsumsi dengan cara membakar salah satu ujungnya kemudian dihisap.Â
Dalam rokok terkandung 4000 bahan kimia berbahaya, 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya dapat berakumulasi dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kanker.Â
Orang yang merokok dibedakan berdasarkan 2 kategori yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif merupakan orang yang dengan sengaja membakar rokok dan menghisapnya. Sedangkan perokok pasif merupakan seseorang atau sekelompok orang yang terpapar asap rokok orang lain.
Pada sosialisasi yang dilaksanakan tanggal 27 Juli 2022 di SDN Lengkong 2 dengan target siswa-siswi kelas 6, mahasiswa bertanya terlebih dahulu kepada para siswa apakah mereka pernah merokok? Dan apa alasan mereka mengonsumsi rokok? Rata-rata jawaban yang didapatkan yaitu alasan mereka merokok karena rasa penasaran, coba-coba, ikut-ikutan teman, agar terlihat keren, dan meniru kebiasaan orang tua.Â
Selanjutnya, dijelaskan beberapa kandungan yang paling berbahaya dalam sebatang rokok, seperti nikotin yang menyebabkan adiksi (kecanduan) jika dikonsumsi terus-menerus, zat ini juga seringkali terdapat dalam racun serangga.Â
Selain itu juga terdapat tar yang merupakan zat penyebab kanker, hidrogen sianida (racun tikus, ammonia (pembersih lantai), aseton (pembersih cat), methanol (bahan bakar roket), naftalen (kapur barus), dan karbon monoksida (gas dari knalpot).
Setelah dijelaskan mengenai kandungan berbahaya dalam rokok dan dampak merokok, siswa-siswi kelas 6 SDN Lengkong 2 ini lebih memahami tentang bahayanya kecanduan rokok. Hal ini terlihat dari kemampuan mereka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa. Melalui langkah kecil ini, diharapkan akan lebih banyak anak-anak di Desa Lengkong yang sadar akan bahaya rokok sejak dini dan tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H