Kualitas pendidik yang kurang. 34% guru dan 18% kepala sekolah hanyalah seorang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kemangkiran guru atau tenaga pendidik. Pada kunjungan dadakan yang dilakukan, terdapat 25% ruang kelas yang tidak memiliki guru, dan 17% guru tidak hadir untuk mengajar.
Pada siswa yang diujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, mendapatkan hasil dua tingkat di bawah kelas yang sedang mereka ikuti. Tim survei dari World Bank berspekulasi bahwa hasil belajar siswa yang rendah berkaitan dengan pendidikan orang tua yang rendah. Karena hal tersebut maka waktu yang mereka dedikasikan untuk pendidikan anaknya sangat kurang. Bahkan para orang tua juga merasa puas dengan hasil anaknya tersebut
Dengan adanya hal tersebut, maka pengoptimalisasian pemberdayaan masyarakat desa perlu dengan cara mendatangkan ahli-ahli pada bidangnya. Kemudian para ahli tersebutlah yang akan mengedukasi masyarakat setempat bagaimana untuk mengolah hasil alam yang ada pada desanya.Â
Misalnya saja, dengan mendatangkan ahli dalam bidang pertanian yang akan mengedukasi masyarakat bagaimana cara bertani yang lebih menghasilkan produk-produk unggulan yang bernilai jual lebih tinggi. Selain itu juga mendatangkan seseorang yang sudah ahli dalam mengolah hasil pertanian atau perkebunan menjadi sebuah produk jadi untuk kemudian dipasarkan.Â
Tentu masih ada hal ini bisa menjadi cara bagi para penduduk desa untuk menghasilkan lebih banyak uang guna menunjang kehidupannya sehari-hari. Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan lainnya seperti pendidikan anak-anaknya.
Selain itu perlu dilakukan transformasi digital. Yaitu pada desa-desa yang sedang maupun sudah memiliki potensi dan sudah memiliki produk tapi belum dipasarkan dengan luas.Â
Dengan mendatangkan seseorang yang bisa mengedukasi masyarakat perihal bagaimana cara untuk berdagang atau bertransaksi secara online, maka masyarakat perdesaan bisa memasarkan produk hasil olahannya dengan lebih luas. Terutama di era pandemi COVID-19 yang segala sistemnya sampai belanja pun menjadi online, hal ini dirasa akan lebih menguntungkan dibandingkan berjualan di pasar atau pinggir jalan seperti biasanya.
Memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar sangat diperlukan guna mencapai tujuan kenaikan ekonomi. Apabila masyarakat sudah bisa dan berhasil memanfaatkan teknologi, dengan melakukan transaksi-transaksi online melalui sosial media maupun aplikasi belanja online, diharapkan hal ini akan membawa kesejahteraan juga bagi masyarakat.
Mahasiswa juga bisa berperan dalam hal ini, yaitu melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang biasanya diadakan oleh universitas di antara semester 6 sampai 7.Â
Namun sebelumnya, peran kampus untuk melakukan survei atau pendataan mengenai desa-desa yang masih memerlukan edukasi mengenai bagaimana cara untuk mengelola hasil alamnya juga penting. Kemudian kampus bisa untuk mengirimkan mahasiswanya ke lokasi tersebut, dengan program kerja yang sudah tersusun dengan rapi.Â