Semarang - Mahasiswa KKN RDR angkatan 77 UIN Walisongo mengadakan pendampingan belajar di TPQ. Lokasi TPQ berada di Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, tepatnya di TPQ Nurul Huda. Dalam kegiatan ini, semua mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 104 ikut terlibat untuk mengajar santri-santri di TPQ tersebut. Agenda ini dilakukan dengan sistem piket, dengan membagi 15 mahasiswa menjadi 2 kelompok yang akan bertugas untuk mengajar.
Ada sekitar 70 santri yang diajar di TPQ tersebut. Para pengajar di TPQ pun juga menyambut baik para mahasiswa yang ingin membantu untuk mengajar. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dari hari Senin hingga Kamis, mulai dari pukul 15.00-16.30 WIB di gedung TPQ Nurul Huda.
Koordinator KKN RDR-77 Kelompok 104, Yudhystira mengatakan bahwa dilakukannya pendampingan belajar di TPQ ini, agar para anggota kelompok bisa benar-benar mengabdi kepada masyarakat utamanya dalam bidang pendidikan. Apalagi di Kelurahan Nongkosawit sekarang penyekatan PPKM sudah ada kelonggaran sehingga anak-anak bisa kembali mengaji seperti biasa namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Sebelumnya, kami sudah melakukan survey lokasi KKN dan ternyata di sini sudah ada kelonggaran dalam hal penyekatan. Dan pihak TPQ pun juga mengijinkan kami untuk melakukan pendampingan belajar di TPQ tersebut namun dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Yudhystira saat diwawancarai belum lama ini.
Kepala dari TPQ pun memberi ijin kepada mahasiswa KKN UIN Walisongo untuk melakukan program pendampingan belajar di TPQ tersebut. Dan antusias para santri di TPQ juga sangat besar. Hal ini terlihat dari anak-anak yang selalu bersemangat ketika diajar oleh para mahasiswa KKN baik saat mengaji maupun pelajaran seperti bahasa Arab.
Salah satu santri TPQ yaitu Vella, mengatakan bahwa kehadiran para mahasiswa KKN untuk melakukan pendampingan belajar di TPQ tersebut memberinya pengalaman baru. Ia menagatakan bahwa para mahasiswa KKN mengajari para santri untuk lebih mudah menghapal melalui lagu-lagu yang menyenangkan.
Vidya, salah satu anggota kelompok 104 mengatakan bahwa pelaksanaan program pendampingan belajar di TPQ ini terlaksana dengan baik. Para mahasiswa aktif untuk mengajar dan santri pun juga sangat bersemangat untuk diajar oleh para mahasiswa. Bahkan tenaga pengajar pun juga senang dengan kehadiran para mahasiswa KKN.
"Awalnya saat pertama mengajar sempat ada perasaan ragu, namun ternyata para pengajar dan anak-anak menyambut kedatangan kami dengan baik. Saat diajari mengaji atau materi pun anak-anak mendengarkan dengan baik, bahkan apabila ada di antara kami yang berhalangan untuk hadir pun, anak-anak akan bertanya kenapa tidak bisa hadir," ungkap vidya.
Pelaksanaan program pendampingan belajar di TPQ ini diharapkan bisa membantu anak-anak untuk lebih mudah memahami materi dan lebih lancar dalam mengaji, dan lebih bersemangat dalam menimba ilmu meskipun proses pembelajaran belum bisa kembali normal seratus persen seperti sebelumnya. (Kel.104/ Qatrunnada Lestari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H