Mohon tunggu...
Qatrunada Safa
Qatrunada Safa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Unida, Fakultas Humaniora, Program Studi Hubungan Internasional, yang berfokus pada mata kuliah Keamanan Internasional Semester 5
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Baybars: Penguasa Kerajaan Mamluk Bahri yang Mematahkan Mitos tentang Tentara Mongol yang Tidak Terkalahkan

17 September 2022   11:39 Diperbarui: 17 September 2022   11:46 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinasti Mamluk atau Mamalik adalah sebuah dinasti atau pemerintahan yang didirikan oleh para budak. Mereka pada awalnya adalah orang-orang yang ditawan oleh penguasa Dinasti Ayyubiyah sebagai budak, yang kemudian dididik dan dijadikan tentara, dan mereka ditempatkan ditempat terpisah dari masyarakat. Salah satu yang merupakan keunikan dari sejarah pemerintahan Dinasti Mamluk ini adalah adanya ambisi untuk menjadi sultan dari seorang mamluk wanita yang bernama Syajar Ad-Dur. 

Kekuasaan Syajar Ad-Dur ini berakhir dengan adanya teguran dari khalifah Abbasiyyah di Baghdad, bahwa yang memerintah itu seharusnya adalah seorang pria dan buka wanita. Syajar tidak mampu untuk menolak perintah khalifah itu, akhirnya ia memutuskan untuk menikah dengan sultan pengganti dirinya yang bernama Izzudin Aybak agar dapat memerintah dibelakang layar. Akan tetapi segera setelah itu Aybak membunuh Syajar Ad-Dur dan mengambil sepenuhnya kendali pemerintahan. Baybars yang mengasingkan diri ke Syiria, tidak senang dengan kepemimpinan Aybak pun memutuskan untuk kembali ke Mesir.

Diawal tahun 1260 M, Mesir terancam serangan bangsa Mongol yang sudah berhasil menduduki hampir seluruh dunia islam. Tentara Mamalik dibawah kepemimpinan Qutuz dan Baybarz berhasil menghancurkan pasukan Mongol tersebut. Kemenangan ini membuat Mamalik menjadi tumpuan harapan umat islam disekitarnya. Penguasa-penguasa Syiria segera menyatakan kesetiaannya kepada penguasa Mamalik.

Perang ini merupakan peristiwa besar dalam sejarah islam dan merupakan kemenangan pertama kaum muslimin atas orang-orang Mongolia. Mereka berhasil menghancurkan mitos yang mengatakan bahwa tentara mongol tidak pernah terkalahkan. Setelah Qutuz digulingkan oleh Baybars, kerajaan Mamluk makin bertambah kuat. Bahkan Baybars mampu berkuasa selama 17 tahun karena mendapat dukungan militer.

Prestasi Baybars selain berhasil memperluas wilayah kekuasaan, ia juga menghidupkan kembali kekhalifahan Abbasiyyah di Mesir setelah Baghdad dihancurkan oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 1258 M. Baybars juga meminta legalitas dari khalifah atas kekuasaannya, untuk mendapatkan simpati rakyat mesir sebagaimana dinasti Ayyubiyah.

Prestasi Baybars dalam bidang agama, ia adalah sultan Mesir pertama yang mengangkat empat orang hakim yang mewakili empat mazhab, ia juga mengatur keberangkatan haji secara sistematis dan permanen. Dibidang diplomatic, Baybars menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang bersahabat dan tidak membahayakan kekuasaannya. Ia memperbarui hubungan Mesir dengan Konstatinopel, serta membuka hubungan Mesir dengan Sisilia. Selain itu ia juga menjalin ikatan perdamaian dan hubungan baik dengan Baraka yang merupakan keponakan dari Hulagu Khan yang telah masuk islam dan berkuasa di Golden Horde dan Kipehak.

Dibidang perekonomian dan perdagangan juga mengalami kemajuan pesat yang membawa pada kemakmuran. Jalur perdagangan yang sudah dibangun sejak dinasti Fatimiyyah diperluas dengan membuka hubungan dagang dengan Italia dan Prancis. Pada masa ini ilmu pengetahuan juga mengalami kemajuan pesat. Hal ini disebabkan jatuhnya Baghdad yang mengakibatkan sebagian ahli ilmu pengetahuan melarikan diri ke Mesir. Dengan demikian Mesir berperan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan serta melanjutkan perjuangan kota -- kota islam lainnya setelah dihancurkan oleh orang-orang Mongol. Dan masih banyak lagi kemajuan-kemajuan yang dicapai ketika masa pemerintahan Baybars.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun