Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Anak Baru di Kompasiana, Mahasiswa Baru di Kampus

21 November 2017   16:29 Diperbarui: 21 November 2017   16:47 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak jenjang pendidikan SMA di pondok pesantren dulu, menulis sudah menjadi keasyikan saya. Entah itu puisi, cerpen atau sekedar coretan random.  Ada rasa bangga tersendiri tatkala tulisan saya sempat dibaca oleh teman-teman sepondok. Meskipun medianya hanya berupa mading asrama, setidaknya dengan begitu saya merasa karya tulis saya dihargai.

Lepas masa kesantrian di pesantren, saya mulai mencoba platform Onlineseperti fitur notes Facebook  untuk mengembangkan ranah pengalaman menulis. Namun ada rasa kejenuhan dengan menulis di facebook, saya merasa massa pembacanya tidak terlalu besar dan kurang cocok dengan penggunanya yang lebih suka membaca status singkat.

Tepatnya 3 setengah tahun yang lalu, ketika saya mulai memasuki dunia pendidikan tinggi di Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin. Saat itu, ada ketentuan dari badan eksekutif mahasiswa yang mesti dipatuhi oleh para Mahasiswa baru di Fakultas saya. Yaitu membuat akun KOMPASIANA dan menerbitkan tulisan dengan topik seputar kefarmasian.  Dapat dikatakan saat itu saya cukup kudet(Kurang Update) dengan media tulis online, sehingga tugas tersebut agak membingungkan. Tetapi setelah melihat tampilan kompasiana yang saat itu kurang lebih mirip dengan fitur-fitur Microsoft Word, saya dengan percaya diri mulai menulis dan menerbitkan tulisan perdana saya berjudul "Lulusan Farmasi, antara Peluang dan Tantangan".

Setelah itu, saya seolah merasa mendapat jiwa baru dalam menulis. meskipun saya mencoba menulis di media Online lain yang banyak tersebar di Internet, sampai saat ini tidak ada yang menggeser posisi kompasiana dari favorit saya. Sebab disinilah saya kemudian mendapati banyak penulis, pembaca, komentator sampai para pujangga dari berbagai latar belakang. Untuk itu selama ikut mengambil lahan di Kompasiana, saya tidak membatasi diri dengan menulis satu tipe tulisan tertentu agar bisa menyentuh minat baca kepada sesama Kompasianers. Dari Opini, informasi, puisi sampai pada menulis untuk ikut Blog competition Kompasian cukup memuaskan hasrat menulia saya dikala sedang luang atau ada fikiran mumet tentang suatu topik yang pantas ditumpahkan menjadi satu tulisan utuh.

Dari Kompasiana pula saya menemukan beberapa Kompasianers yang luar biasa produktif dalam menelurkan tulisan. Saya pun kadang bermimpi suatu saat dapat mengeksiskan diri dengan rutin bercuap-cuap di media jurnalis warga ini. Saya pernah mencoba berkomitmen menulis rutin skala mingguan, akan tetapi akibat kesibukan sebagai akademika Farmasi yang senantisa dipusingkan  dengan urusan praktikum dan laporan, hingga komitmen itupun menguap sedikit demi sedikit.

Kurang lebih seperti itulah pengalaman saya di 3,5 tahun menjadi kompasianers. Menurut saya, Senantiasa belajar serta berusaha tetap updatedengan segala hal yang barbau "kekinian" adalah senjata utama eksis di Kompasiana. Semoga Kompasiana senantiasa mewadahi minat kepenulisan para penulis muda serta makin dilengkapi dengan fitur-fitur yang elegan dan minimalis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun