Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Q" pada IQ, EQ, dan SQ Artinya Bukan Kecerdasan

2 Agustus 2023   13:24 Diperbarui: 4 Agustus 2023   19:20 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ranah pengembangan individu dan pemahaman perilaku manusia, kita pasti pernah menemukan istilah IQ, EQ, dan SQ.

Pada suatu seminar yang tidak dapat saya ingat detail lokasi dan waktu kegiatannya bertahun-tahun yang lalu ketika saya masih remaja, narasumber mengatakan bahwa kepanjangan dari IQ, EQ, dan SQ adalah Intelligence Question, Emotional Question, dan Spiritual Question, yang mana secara kasar dapat kita sebut definisi yang ngawur.

Lalu, beliau mengatakan bahwa Question dalam bahasa Indonesia ketika diterjemahkan secara metaforikal berarti Kecerdasan. Hal ini disebabkan karena orang yang cerdas mengajukan banyak pertanyaan (questions), yang mana hal ini secara kasar dapat kita sebut mengada-ada.

Saya kira, banyak dari kita sudah mengetahui bahwa kepanjangan dari IQ, EQ, dan SQ adalah Intelligence Quotient, Emotional Quotient, dan Spiritual Quotient, yang dalam bahasa Indonesia ketika kita terjemahkan sesuai konteksnya (bukan harfiah), berarti Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual.

Dari mana asalnya, kenapa quotient bisa diartikan sebagai "kecerdasan"?

Apa alternatif istilah dalam bahasa Inggris yang lebih tepat yang  mendeskripsikan yang kita kenal sebagai IQ, EQ, dan SQ?

Kita akan menjawab pertanyaan di atas dalam artikel ini.

Quotient sebagai kecerdasan

Asal mula quotient diartikan sebagai kecerdasan dapat kita pahami dengan menelusuri sejarah kecerdasan.

Jadi, pada awal abad ke-20, Alfred Binet di Perancis mengembangkan seperangkat alat ukur untuk mendeteksi keberhasilan proses belajar mengajar. 

Seperangkat alat ukur tersebut mengukur usia mental seseorang, lalu ketika usia mental dibagi dengan usia kronologis (usia sebenarnya) seseorang, diperoleh skor atau nilai. Skor atau nilai tersebut secara sederhana disebut sebagai kecerdasan atau intelligence.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun