Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Psikometri dalam Bidang Pendidikan di Indonesia

11 Juni 2023   13:45 Diperbarui: 12 Juni 2023   18:56 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by pressfoto on Freepik

Psikometri, dalam istilah sederhana, mengacu pada pengukuran atribut psikologis seperti pengetahuan, kemampuan, dan sifat kepribadian. Ini memberikan kerangka kerja sistematis untuk menilai dan mengukur atribut-atribut ini, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Metodologi ini tidak terbatas untuk kalangan psikolog dan ilmuwan psikologi saja; pendidik juga bisa mendapatkan keuntungan besar dari menggabungkan prinsip-prinsip psikometri ke dalam praktik mereka.

Beberapa tulisan saya yang berhubungan bidang psikometri:

Psikometri identik dengan tes dan penilaian yang dilakukan oleh  psikolog dan ilmuwan psikologi untuk mengukur sifat dan kemampuan manusia. 

Meskipun benar bahwa psikometri secara tradisional dikaitkan dengan bidang psikologi, penerapannya jauh melampaui itu. 

Bahkan, psikometri memiliki implikasi yang signifikan bagi pendidik dan dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami dan mendukung siswa mereka.

Mulai dari pembuatan soal, proses ujian, proses skoring/penilaian dan evaluasi, sampai perancangan rencana pembelajaran berbasis data; psikometri bisa menjadi sangat bermanfaat dalam bidang pendidikan.

Bahkan, di Indonesia, psikometri lebih berkembang dalam dunia pendidikan ketimbang dalam bidang psikologi.

Sistem pendidikan Indonesia telah menyaksikan transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin menekankan praktik berbasis bukti dan pengambilan keputusan berbasis data. Dalam konteks ini, psikometri, disiplin ilmu yang berfokus pada pengukuran sifat-sifat psikologis, telah mendapatkan pengakuan dan integrasi yang substansial dalam sistem pendidikan Indonesia. Pemanfaatan psikometri memiliki dampak besar pada praktik penilaian, kebijakan pendidikan, dan keunggulan pendidikan secara keseluruhan di negara ini.

Dalam lanskap pendidikan yang dinamis di Indonesia, psikometri telah muncul sebagai alat yang ampuh untuk menilai kinerja siswa dan mendorong perbaikan pendidikan. Sementara psikometri secara tradisional diasosiasikan dengan bidang psikologi, kemajuannya dalam sistem pendidikan Indonesia telah melampaui kemajuannya dalam psikologi.

Psikometri dalam Bidang Pendidikan

Psikometri, atau ilmu mengukur atribut psikologis, telah membuat kemajuan signifikan di seluruh dunia dalam berbagai bidang. Walaupun umumnya diasosiasikan dengan psikologi, penerapan psikometri telah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam bidang pendidikan di Indonesia. Faktanya, kemajuan psikometri dalam sektor pendidikan telah melampaui perkembangannya dalam psikologi, membawa manfaat besar bagi siswa, pendidik, dan sistem pendidikan secara keseluruhan di negara ini.

Salah satu alasan utama percepatan kemajuan psikometri dalam pendidikan adalah kebutuhan mendesak akan penilaian yang andal dan terstandarisasi. Di Indonesia, di mana pendidikan memainkan peran penting dalam mobilitas sosial dan pembangunan ekonomi, permintaan akan evaluasi kinerja siswa yang adil dan akurat sangatlah tinggi. Penilaian subyektif tradisional, seperti evaluasi guru dan pengamatan kualitatif, seringkali kurang objektivitas dan konsistensi, menyisakan ruang untuk bias dan ketidaksesuaian.

Untuk mengatasi tantangan ini, psikometri muncul sebagai alat yang penting bagi institusi pendidikan di Indonesia. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip psikometri, pendidik dapat mengembangkan tes dan penilaian standar yang memberikan pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan siswa yang andal dan valid. Penilaian ini dapat secara efektif mengevaluasi kinerja siswa dalam skala besar, memberikan dasar yang adil dan standar untuk perbandingan dan pengambilan keputusan.

Penerapan psikometri dalam pendidikan juga melampaui penilaian individu siswa. Ini telah berperan dalam mengevaluasi efektivitas program dan intervensi pendidikan. Dengan menggunakan teknik psikometri yang ketat, peneliti dan pembuat kebijakan dapat mengukur dampak inisiatif pendidikan, mengidentifikasi strategi yang berhasil, dan membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai alokasi sumber daya dan peningkatan program.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan asesmen psikometri, khususnya dalam ujian nasional dan ujian masuk universitas. Penilaian berisiko tinggi (high stake) ini sangat penting untuk lintasan pendidikan siswa dan peluang masa depan. Psikometri telah memainkan peran penting dalam memastikan reliabilitas, validitas, dan keadilan dalam penilaian ini, menciptakan sistem yang lebih adil dan terstandar untuk siswa di seluruh negeri.

Bidang lain di mana psikometri telah membuat kemajuan penting dalam pendidikan adalah penilaian keterampilan non-kognitif dan perkembangan sosio-emosional. Menyadari pentingnya pendidikan holistik, terdapat peningkatan penekanan pada keterampilan mengevaluasi seperti pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan ketahanan.

 Instrumen psikometri yang dirancang khusus untuk mengukur atribut tersebut telah dikembangkan dan diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Asesmen ini memberikan wawasan yang berharga tentang kemampuan non-kognitif siswa dan membantu pendidik menyesuaikan pendekatan instruksional mereka untuk mendorong perkembangan keterampilan ini.

Selain itu, psikometri telah memainkan peran penting dalam mendukung pengalaman belajar individual di Indonesia. Dengan menggunakan teknik pemodelan statistik tingkat lanjut, pendidik dapat menganalisis data kinerja siswa dan mengidentifikasi bidang kekuatan dan kelemahan tertentu untuk setiap siswa. Pendekatan berbasis data ini memungkinkan instruksi yang dipersonalisasi, di mana pendidik dapat mengadaptasi strategi pengajaran untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa, yang pada akhirnya meningkatkan hasil pembelajaran mereka.

Berikut adalah beberapa implikasi psikometri dalam pendidikan:

#1 Tuntutan akan Penilaian yang Andal dalam Pendidikan

Sistem pendidikan Indonesia sangat menekankan penilaian yang adil dan dapat diandalkan untuk mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan siswa. Psikometri memberikan pendekatan penilaian yang sistematis, memungkinkan pendidik untuk mengembangkan tes dan penilaian standar yang menghasilkan hasil yang konsisten dan valid. Tuntutan akan penilaian yang andal ini telah mendorong integrasi cepat psikometri di sektor pendidikan.

Selain penilaian individu siswa, psikometri telah berkontribusi pada evaluasi dan perbaikan program dan kebijakan pendidikan. Dengan menggunakan teknik psikometri yang ketat, peneliti dan pembuat kebijakan dapat mengukur dampak intervensi, mengevaluasi efektivitas inisiatif pendidikan, dan membuat keputusan berdasarkan data. Pendekatan berbasis bukti untuk pengembangan kebijakan pendidikan ini mengarah pada alokasi sumber daya yang lebih efisien dan perbaikan berkelanjutan dari sistem pendidikan.

#2 Pengujian dan Evaluasi Standar

Salah satu bidang utama di mana psikometri telah memberikan kontribusi yang signifikan adalah dalam praktik penilaian. Prinsip-prinsip psikometri telah diterapkan untuk mengembangkan tes dan penilaian standar yang memberikan ukuran kinerja siswa yang konsisten dan andal. Ujian nasional, seperti Ujian Nasional (UN), atau yang sekarang bernama Asesmen Nasional, dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN, atau yang sekarang bernama SNBT), telah memanfaatkan psikometri untuk memastikan keadilan, validitas, dan perbandingan hasil di berbagai wilayah dan sekolah. Penilaian standar ini berfungsi sebagai tolok ukur penting untuk mengevaluasi pencapaian siswa dan memandu kebijakan pendidikan.

Teknik psikometri, termasuk teori respons item (teori psikometri modern) dan metode equating, digunakan untuk membakukan nilai tes dan memberikan dasar yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja siswa. Meluasnya penggunaan tes standar dalam pendidikan telah mendorong kemajuan psikometri di Indonesia.

Sebagai seseorang yang mempelajari dan memahami psikometri secara ekslusif, saya sangat mengapresiasi ujian akhir seperti Ujian Nasional atau Asesmen Nasional dan ujian masuk perguruan tinggi nasional seperti SBMPTN atau SNBT karena saya mengetahui mesin psikometri yang bekerja di baliknya.

Sejauh ini, asesmen psikometri yang menurut saya layak dijadikan tolok ukur adalah TOEFL milik ETS sebagai standar psikometri internasional dan dalam negeri kita punya Asesmen Nasional dan SNBT. Tes-tes ini tidak dibuat sembarangan. Tes-tes ini dibuat melalui proses psikometri yang ketat. Dibalik banyak kekurangan dalam administrasinya, tesnya sendiri sebenarnya sudah cukup memadai untuk mengukur tujuan pengukurannya.

#3 Pendidikan Holistik dan Pengembangan Sosial-Emosional

Psikometri telah memainkan peran penting dalam memperluas paradigma penilaian di luar prestasi akademik. Pendidik Indonesia menyadari pentingnya keterampilan sosio-emosional dan pengembangan holistik pada siswa. Akibatnya, instrumen psikometri telah dikembangkan untuk mengukur keterampilan non-kognitif seperti pemikiran kritis, kolaborasi, dan ketahanan. Integrasi psikometri dalam menilai keterampilan ini telah melampaui kemajuannya dalam psikologi, yang mencerminkan pendekatan pendidikan yang komprehensif di Indonesia.

Integrasi psikometri dalam sistem pendidikan Indonesia juga telah menyebabkan pergeseran menuju pendekatan penilaian yang lebih komprehensif. Di luar mengukur pengetahuan akademis, sekarang ada pengakuan yang berkembang akan pentingnya menilai keterampilan non-kognitif dan perkembangan sosio-emosional. Instrumen psikometri yang dirancang khusus untuk mengukur keterampilan tersebut, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan ketahanan, telah dikembangkan dan diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Dengan menilai kompetensi holistik ini, pendidik memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang kekuatan siswa dan area pertumbuhan, mendorong pengalaman pendidikan yang menyeluruh.

#4 Pembelajaran yang Customized untuk Individu

Penggunaan psikometri dalam pendidikan melampaui penilaian tingkat kelompok. Dengan menggunakan teknik pemodelan statistik lanjutan (advanced statistics), pendidik dapat menganalisis data kinerja siswa dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu. Pendekatan berbasis data ini memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi, memungkinkan pendidik menyesuaikan instruksi untuk memenuhi kebutuhan khusus setiap siswa. Fokus pada instruksi individual ini telah mendorong kemajuan psikometri dalam pendidikan.

#5 Dukungan untuk Beragam Kebutuhan Pembelajaran

Psikometri juga telah memfasilitasi identifikasi dan dukungan siswa dengan kebutuhan belajar yang beragam. Melalui penggunaan instrumen yang valid secara psikometri, pendidik dapat mengidentifikasi siswa dengan ketidakmampuan belajar, bakat, atau kebutuhan pendidikan tertentu. Hal ini memungkinkan penerapan intervensi yang ditargetkan dan instruksi yang dipersonalisasi, memastikan bahwa setiap siswa menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang secara akademis dan sosio-emosional. Psikometri memajukan pendidikan inklusif dengan menyesuaikan pengalaman pendidikan dengan kebutuhan individu siswa, meningkatkan pemerataan pendidikan secara keseluruhan.

Psikometri telah terbukti berperan dalam mengidentifikasi dan mendukung siswa dengan kebutuhan belajar yang beragam. Penilaian psikometri memungkinkan pendidik untuk mengidentifikasi siswa dengan ketidakmampuan belajar, bakat, atau persyaratan pendidikan tertentu. Dengan memberikan intervensi yang ditargetkan dan instruksi yang dipersonalisasi, psikometri mendukung pendidikan inklusif dan memastikan bahwa setiap siswa menerima dukungan yang diperlukan untuk keberhasilan akademis mereka. Penekanan pada pemenuhan kebutuhan belajar yang beragam ini telah berkontribusi pada kemajuan psikometri di sektor pendidikan.

Selain itu, psikometri telah memainkan peran penting dalam meningkatkan pengembangan profesional pendidik di Indonesia. Pengukuran keefektifan pengajaran yang sehat secara psikometri memberikan umpan balik yang berharga bagi para pendidik, membantu mereka mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan dan menyempurnakan praktik pengajaran mereka. Dengan mengintegrasikan evaluasi psikometri ke dalam sistem penilaian guru, sistem pendidikan dapat mendorong akuntabilitas, pertumbuhan profesional, dan penjaminan mutu. Pemanfaatan psikometri dalam pengembangan profesional memupuk budaya peningkatan berkelanjutan dan keunggulan di antara para pendidik, yang pada akhirnya bermanfaat bagi hasil siswa.

Sementara integrasi psikometri dalam sistem pendidikan Indonesia telah membawa banyak manfaat, tantangan tetap ada. Keterbatasan kesadaran dan pemahaman tentang prinsip-prinsip psikometri di kalangan pendidik dan pembuat kebijakan dapat menghambat penerapan dan pemanfaatannya secara penuh. Oleh karena itu, investasi dalam program pengembangan profesional, lokakarya, dan pelatihan sangat penting untuk membekali pendidik dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan penilaian psikometri secara efektif dan menginterpretasikan hasilnya.

Tapi setidaknya, psikometri dalam bidang pendidikan masih lebih baik ketimbang psikometri dalam psikologi.

Kemajuan psikometri dalam pendidikan cukup menonjol, tetapi kemajuan dalam bidang psikologi di Indonesia relatif lebih lambat. Terlepas dari manfaat potensial dari penerapan psikometri dalam pengaturan klinis dan konseling, adopsi dan integrasi alat dan teknik psikometri dalam praktik psikologis masih terbatas. Ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kendala sumber daya, kesadaran yang terbatas, dan ketergantungan tradisional pada pendekatan kualitatif dalam penilaian psikologis.

Di saat para pendidik terus mempelajari metode penilaian dengan teknik yang lebih baik dan mutakhir, mahasiswa dan praktisi psikologi di Indonesia masih banyak yang menggunakan teknik seadanya dalam mengembangkan alat ukur psikologi.

Di saat dunia pendidikan terus mengembangkan tes menyesuaikan dengan zaman dan konteks budaya di Indonesia, masih banyak alat ukur psikologi yang mengandalkan terjemahan alat ukur buatan luar negeri tanpa penyesuaian yang memadai.

Apakah perbandingan ini apple to apple? Mengingat pengembangan alat ukur psikologi cukup memakan biaya, waktu, dan tenaga. Bidang pendidikan di-back up oleh kementerian, sementara dalam bidang psikologi rasanya lebih mandiri?

Tapi, yang saya rasa lebih penting di sini adalah kesadaran mengenai pentingnya penerapan prinsip psikometri dalam pengembangan tes atau alat ukur psikologi, baik dalam bidang pendidikan maupun psikologi. 

Meskipun demikian, psikometri dalam bidang psikologi di Indonesia terus berproses melalui APSIMETRI dan lembaga independen seperti Faxtor Indonesia, baik dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan prinsip psikometri dalam pengetesan psikologi secara eksklusif maupun dalam memfasilitasi praktiknya.

Psikometri untuk Pendidik

Salah satu bidang di mana psikometri dapat sangat membantu para pendidik adalah dalam proses penilaian.

Asesmen psikometri menawarkan pendekatan standar yang memungkinkan pengukuran kinerja siswa yang valid dan andal.

Dengan menggunakan penilaian psikometri, pendidik dapat memperoleh data yang lebih akurat dan konsisten tentang pengetahuan dan keterampilan siswa mereka. Informasi ini dapat membantu mengidentifikasi bidang-bidang di mana siswa unggul dan di mana butuh bantuan, memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran mereka sesuai dengan itu. Asesmen psikometri juga memberikan dasar untuk membandingkan kinerja siswa dengan tolok ukur yang ditetapkan, membantu dalam mengidentifikasi kesenjangan pembelajaran dan pengembangan intervensi yang ditargetkan.

Selanjutnya, psikometri dapat membantu pendidik dalam proses mengidentifikasi dan mendukung siswa dengan kebutuhan belajar yang beragam. Melalui penggunaan instrumen yang valid secara psikometri, pendidik dapat menilai berbagai aspek fungsi kognitif dan emosional siswa. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi siswa yang mungkin memerlukan dukungan tambahan atau intervensi khusus, seperti siswa dengan ketidakmampuan belajar, gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD), atau bakat.

Asesmen psikometri juga dapat berperan dalam melacak kemajuan siswa dari waktu ke waktu. Dengan mengadakan tes dan penilaian secara berkala, pendidik dapat mengukur pertumbuhan dan mengidentifikasi area di mana siswa mungkin mengalami stagnasi atau unggul. Pendekatan berbasis data ini memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan strategi pengajaran mereka dan memberikan intervensi yang ditargetkan untuk memaksimalkan pembelajaran dan pencapaian siswa.

Selain penilaian, psikometri juga dapat diterapkan untuk meningkatkan praktik pembelajaran. Dengan memasukkan prinsip-prinsip psikometri ke dalam desain dan evaluasi materi pendidikan, pendidik dapat memastikan bahwa isi dan formatnya selaras dengan hasil pembelajaran yang diinginkan. Hal ini dapat berkontribusi pada pengembangan bahan ajar yang lebih efektif, sehingga meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa.

Selain itu, psikometri dapat menginformasikan proses evaluasi guru dan pengembangan profesional. Dengan menerapkan ukuran efektivitas pengajaran yang sehat secara psikometri, pendidik dapat menerima umpan balik yang berarti tentang praktik pembelajaran mereka. Umpan balik ini dapat memandu pertumbuhan profesional mereka dengan mengidentifikasi area untuk perbaikan dan menyoroti kekuatan. Evaluasi yang divalidasi secara psikometri juga dapat meningkatkan keadilan dan kredibilitas sistem penilaian guru, mempromosikan akuntabilitas dan keunggulan dalam pendidikan.

Meskipun psikometri tampak seperti bidang yang kompleks dan terspesialisasi, konsep dan alatnya dapat diadaptasi dan digunakan oleh pendidik untuk meningkatkan praktik mereka. Dengan merangkul prinsip-prinsip psikometri, pendidik dapat memperoleh wawasan berharga tentang kemampuan dan kebutuhan siswa mereka, yang mengarah pada keputusan instruksional yang lebih terinformasi dan hasil pendidikan yang lebih baik.

Penutup

Psikometri tidak eksklusif diperuntukkan kalangan psikolog dan ilmuwan psikologi saja. Psikometri memiliki potensi untuk secara signifikan bermanfaat bagi pendidik dan siswa. Dengan memasukkan penilaian psikometri ke dalam praktik mereka, pendidik dapat memperoleh wawasan berharga tentang kinerja siswa, mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan menyesuaikan instruksi yang sesuai. Psikometri juga dapat meningkatkan desain materi pendidikan, memfasilitasi evaluasi guru, dan memandu pengembangan profesional. Karena pendidik berusaha memberikan pengalaman belajar terbaik bagi siswanya, memanfaatkan kekuatan psikometri dapat menjadi alat yang berharga dalam gudang senjata mereka.

Psikometri telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa di bidang pendidikan di Indonesia, melebihi kemajuannya di bidang psikologi. Tuntutan akan penilaian yang adil dan andal, penekanan pada pendidikan holistik, dan kebutuhan akan instruksi individual semuanya berkontribusi pada percepatan adopsi prinsip-prinsip psikometri dalam sistem pendidikan Indonesia. Karena psikometri terus berkembang dan berkembang di sektor pendidikan, psikometri memiliki potensi untuk lebih meningkatkan praktik pendidikan, meningkatkan hasil siswa, dan berkontribusi pada pengembangan lanskap pendidikan Indonesia secara keseluruhan.

Psikometri telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan Indonesia, merevolusi praktik penilaian, mendukung pendidikan inklusif, dan mendorong pendidikan yang unggul. Dengan menggabungkan prinsip dan praktik psikometri, sistem pendidikan dapat memastikan penilaian yang terstandarisasi, adil, dan valid, mengidentifikasi beragam kebutuhan siswa, dan menginformasikan pengambilan keputusan berbasis bukti. Seiring Indonesia terus mengejar keunggulan pendidikan, integrasi psikometri akan memainkan peran penting dalam membentuk sistem pendidikan berorientasi masa depan yang memenuhi kebutuhan setiap siswa dan mempersiapkan mereka untuk sukses di arena global. (oni)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun