Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Learn, Unlearn, Relearn untuk Tetap Waras dari Kebanjiran Informasi

17 April 2023   17:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   17:57 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Dmitry Ratushny on Unsplash   

Di dunia sekarang ini, kita terus menerus dibombardir dengan informasi dari berbagai sumber. Dengan munculnya internet dan media sosial, kita memiliki akses ke lebih banyak informasi daripada sebelumnya. Namun, tidak semua informasi akurat, dan tidak semua sumber dapat dipercaya. 

Banjir informasi ini bisa membuat kewalahan dan berdampak pada kesehatan mental kita. Proses learn, unlearn, relearn dapat membantu kita menavigasi informasi yang berlebihan ini dan menjaga kewarasan kita.

Dunia terus berkembang, dan dengan itu, pemahaman kita tentang berbagai bidang pengetahuan dan konsep juga harus berkembang. Sangat penting untuk terbuka terhadap informasi baru, melupakan informasi usang, dan mempelajari kembali informasi terbaru. 

Proses learn, unlearn, relearn adalah siklus berkelanjutan yang diperlukan untuk tetap relevan di dunia yang berubah dengan cepat saat ini.

Konsep learn, unlearn, relearn bukanlah ide baru. Namun, itu menjadi semakin penting dalam masyarakat saat ini. 

Di masa lalu, orang akan mempelajari suatu keterampilan atau konsep, dan pengetahuan itu akan bermanfaat bagi mereka selama sisa hidup mereka. Namun, dengan munculnya teknologi dan internet, informasi sudah tersedia di ujung jari kita, dan terus berubah.

Learn

Learning atau belajar, mengacu pada memperoleh pengetahuan baru, keterampilan, atau kemampuan. Ini adalah proses mendapatkan wawasan dan pemahaman baru tentang suatu subjek. 

Belajar tidak terbatas pada kelompok umur atau fase kehidupan tertentu; itu adalah proses yang berkelanjutan sepanjang hidup kita. 

Ada banyak cara untuk belajar, termasuk mengikuti program pendidikan formal, membaca buku, menonton video, atau bahkan belajar dari pengalaman kita.

Learning melibatkan perolehan informasi baru dan pengembangan koneksi saraf baru di otak. Proses pembelajaran difasilitasi oleh kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sebagai respons terhadap pengalaman dan informasi baru, sebuah proses yang dikenal sebagai neuroplastisitas. 

Neuroplastisitas memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan informasi baru dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan baru.

Di era digital, learning sangat penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Namun, dengan banyaknya informasi yang tersedia, mungkin sulit untuk mengetahui dari mana harus memulai. 

Untuk menghindari perasaan kewalahan, penting untuk mengidentifikasi sumber informasi yang andal dan fokus pada bidang minat tertentu. 

Misalnya, jika Anda tertarik mempelajari keterampilan baru, seperti memasak atau pemrograman, Anda bisa memulainya dengan membaca buku, menonton video, atau mengikuti kursus. Belajar dapat membantu kita merasa diberdayakan dan meningkatkan rasa kemanjuran diri kita.

Unlearn

Unlearning, di sisi lain, adalah proses melepaskan informasi atau keyakinan yang sudah ketinggalan zaman atau salah. 

Unlearning seringkali menantang karena melibatkan perubahan cara kita berpikir tentang subjek tertentu. Unlearning mengharuskan kita untuk terbuka terhadap ide-ide baru, menantang asumsi kita, dan melepaskan segala bias yang mungkin kita miliki.

Secara psikologis, unlearning melibatkan modifikasi atau penghapusan koneksi saraf yang ada di otak. Proses ini diperlukan untuk melepaskan informasi atau keyakinan yang sudah ketinggalan zaman atau salah. 

Unlearning bisa menjadi tantangan karena otak kita terhubung untuk menyimpan informasi yang telah kita pelajari sebelumnya. Namun, melalui penilaian ulang kognitif dan strategi kognitif lainnya, kita dapat mengubah keyakinan dan sikap kita.

Di masa kini, menghapus informasi usang atau tidak akurat sangat penting untuk mempertahankan pengetahuan dan keyakinan yang akurat. Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan perubahan norma sosial, apa yang kita tahu benar mungkin menjadi usang dengan cepat. 

Sebagai contoh, kita mungkin pernah belajar di masa lalu bahwa makanan tertentu tidak sehat, tetapi penelitian baru mungkin menyarankan sebaliknya. 

Unlearning membutuhkan pikiran terbuka dan kemauan untuk menantang keyakinan dan asumsi kita. Mungkin sulit untuk melepaskan kepercayaan yang sudah lama dianut, tetapi hal itu dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi dan pemahaman dunia yang lebih akurat.

Relearn

Relearning atau belajar kembali melibatkan memperbarui pengetahuan atau keterampilan kita dengan informasi atau teknik terbaru. 

Relearning atau pembelajaran ulang seringkali diperlukan karena informasi yang telah kita pelajari sebelumnya mungkin sudah ketinggalan zaman atau tidak relevan. Misalnya, bahasa pemrograman komputer yang populer sepuluh tahun yang lalu mungkin tidak relevan saat ini. 

Pembelajaran ulang mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan teknologi dan metode baru, terbuka terhadap informasi baru, dan terus memperbarui keterampilan dan pengetahuan kita.

Relearning membutuhkan modifikasi koneksi saraf yang ada atau pengembangan yang baru. Kemampuan untuk relearning sangat penting dalam dunia yang berubah dengan cepat saat ini, di mana teknologi, praktik, dan teknik baru terus bermunculan.

Relearning melibatkan memperbarui pengetahuan dan keterampilan kita dengan informasi atau teknik terbaru. Relearning sangat penting di dunia yang serba cepat saat ini karena apa yang kita ketahui hari ini mungkin tidak relevan besok. Misalnya, keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil di pasar kerja saat ini mungkin berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu. 

Relearning menuntut kita untuk terbuka terhadap informasi baru dan bersedia beradaptasi dengan keadaan yang berubah. Ini dapat membantu kita tetap kompetitif dalam kehidupan pribadi dan profesional kita.

Learn, unlearn, relearn

Proses learn, unlearn, relearn membutuhkan mindset yang terbuka. Pola pikir berkembang adalah keyakinan bahwa kita dapat belajar dan mengembangkan kemampuan kita melalui kerja keras, dedikasi, dan ketekunan. Sangat penting untuk memiliki mindset yang terbuka dengan pola pikir berkembang untuk menyeleksi ide-ide baru dan menerima perubahan.

Dari perspektif psikologis, proses  learn, unlearn, relearn berkaitan erat dengan fleksibilitas kognitif, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru dan lingkungan yang berubah. 

Kemampuan untuk  learn, unlearn, relearn sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi, serta kesuksesan profesional. Dengan mengembangkan fleksibilitas kognitif dan terlibat dalam pembelajaran seumur hidup, individu dapat beradaptasi dengan tantangan baru dan berkembang di dunia yang selalu berubah saat ini.

Learn, unlearn, relearn bisa sangat melelahkan, terutama di dunia kita sekarang yang dibanjiri informasi. Untuk menjaga kewarasan kita, penting untuk selektif dalam informasi yang kita konsumsi dan memprioritaskan kesehatan mental kita. Kita dapat melakukannya dengan menetapkan batasan seputar penggunaan teknologi kita, terlibat dalam praktik perawatan diri (self-care), dan mencari dukungan saat dibutuhkan.

Learn, unlearn, relearn sangat penting untuk tetap relevan di dunia saat ini. Kita harus terbuka terhadap ide-ide baru, menantang asumsi kita, dan memperbarui pengetahuan dan keterampilan kita secara teratur. 

Proses learn, unlearn, relearn membutuhkan growth mindset, yaitu keyakinan bahwa kita dapat terus mengembangkan kemampuan kita. Dengan merangkul pola pikir ini dan terlibat dalam praktik ini, kita dapat beradaptasi dengan dunia yang terus berubah dan terus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan pribadi dan profesional kita.

Kesimpulan

Dunia modern telah memberi kita banyak keajaiban, tetapi juga membanjiri kita dengan informasi. Ke mana pun kita berpaling, selalu ada sesuatu yang baru untuk dipelajari, dilihat, atau dibaca. Meskipun ini mungkin tampak seperti hal yang baik, sebenarnya hal itu bisa membuat kewalahan dan memengaruhi kesehatan mental kita. Itulah mengapa sangat penting untuk mengadopsi pola pikir learn, unlearn, relearn.

Learning berarti terbuka terhadap ide-ide baru dan memperluas pengetahuan kita. Sangat menyenangkan menemukan sesuatu yang baru dan tumbuh sebagai pribadi. Namun, kita juga harus berhati-hati untuk tidak menganggap semuanya begitu saja. Hanya karena sesuatu itu populer atau diterima secara luas, bukan berarti itu benar. Di situlah kita perlu mengalami proses unlearning. Tidak apa-apa mempertanyakan apa yang sudah kita ketahui dan menantang keyakinan kita. Ini mungkin tidak nyaman, tetapi diperlukan untuk pertumbuhan pribadi.

Relearning adalah tentang beradaptasi dengan perubahan saat itu terjadi. Di dunia yang terus berkembang, apa yang kita ketahui hari ini mungkin tidak relevan besok. Sangat penting untuk bersikap fleksibel dan mau memperbarui pengetahuan dan keterampilan kita. Dengan demikian, kita dapat tetap kompetitif dalam kehidupan pribadi dan profesional kita dan terus berkembang sebagai individu.

Pada akhirnya, learn, unlearn, relearn adalah tentang tetap ingin tahu dan beradaptasi. Ini tentang terbuka terhadap kemungkinan baru dan tidak terjebak dalam cara kita. Proses ini dapat membantu kita tetap membumi di dunia yang dibanjiri informasi, dan melindungi kesehatan mental kita. 

Jadi, mari rangkul pembelajaran seumur hidup dan terus tumbuh, tantang diri kita sendiri, dan beradaptasi dengan informasi dan perubahan baru. (oni)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun