Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

10 Miskonsepsi Tentang Skor IQ: Pahami Juga Bahayanya

17 April 2023   14:32 Diperbarui: 18 April 2023   10:01 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Raghav Modi on Unsplash

Miskonsepsi #2: Skor IQ adalah ukuran kecerdasan secara keseluruhan

Penting untuk dipahami bahwa skor IQ bukanlah ukuran komprehensif dari keseluruhan kecerdasan. 

Yang lebih penting dari skor IQ yang merangkum keseluruhan kemampuan kognitif kita adalah laporan sub-kemampuan kognitif kita. Kita dapat melihat kemampuan verbal kita relatif terhadap kemampuan numerikal, figural, memori, dan lain-lain yang diujikan (tergantung tipe tes kecerdasan yang digunakan).

Skor IQ memberikan gambaran kemampuan kognitif tertentu, seperti penalaran verbal dan nonverbal, tapi skor IQ tidak memperhitungkan bentuk kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, atau kecerdasan praktis. Bentuk kecerdasan ini juga penting untuk kesuksesan dalam hidup dan tidak boleh diabaikan.

Miskonsepsi #3: Skor IQ mengukur kecerdasan bawaan

Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang skor IQ adalah bahwa mereka mengukur kecerdasan atau potensi bawaan. Seolah-olah kecerdasan adalah bagian dari takdir yang tidak bisa diubah. Skor IQ memang dapat memberikan wawasan tentang kemampuan kognitif seseorang, tapi skor IQ tidak memperhitungkan faktor lain yang dapat berkontribusi pada kesuksesan, seperti motivasi, kepribadian, dan keterampilan sosial. Skor IQ juga tidak memperhitungkan faktor lingkungan, seperti akses ke pendidikan atau pengalaman budaya, yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif. Penting untuk diingat bahwa skor IQ hanyalah salah satu informasi dan tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya penentu kecerdasan atau potensi seseorang.

Miskonsepsi #4: Skor IQ tinggi menjamin kesuksesan

Miskonsepsi lain mengenai skor IQ adalah bahwa skor tinggi menjamin kesuksesan dalam hidup. Tidak dipungkiri bahwa skor IQ berkorelasi dengan ukuran kesuksesan tertentu, seperti prestasi akademik dan prestasi kerja, tapi IQ tinggi tidak menjamin kesuksesan. Faktor lain, seperti kecerdasan emosional, kreativitas, dan ketekunan, juga dapat berperan penting dalam mencapai kesuksesan. Selain itu, ada banyak orang yang sangat sukses yang memiliki skor IQ rata-rata atau di bawah rata-rata.

Miskonsepsi #5: Skor IQ bersifat tetap dan tidak dapat ditingkatkan

Miskonsepsi umum lainnya adalah bahwa skor IQ tetap dan tidak dapat ditingkatkan. Meskipun benar bahwa skor IQ relatif stabil dari waktu ke waktu (dengan catatan tes kecerdasan yang digunakan harus bagus), ada bukti yang menunjukkan bahwa skor IQ dapat ditingkatkan dengan jenis pelatihan dan pendidikan tertentu. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa program pelatihan kognitif dapat meningkatkan memori dan kemampuan kognitif lainnya, yang dapat meningkatkan skor IQ. Penting untuk diingat bahwa skor IQ bukanlah sifat yang tetap atau tidak dapat diubah, melainkan cerminan dari kemampuan kognitif seseorang saat ini.

Miskonsepsi #6: Skor IQ bisa dipukul rata di budaya yang berbeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun