Tempat itu paling mengerikan diseluruh penjuru di dunia ini. Tak ada seorangpun yang ingin tinggal disana. Tak seorangpun. Hanya makhluk yang terbuat dari api sudah tercatat resmi akan menetap disana selama-lamanya. Dan mereka mengajak teman untuk bergabung menetap di tempat paling mengerikan itu kepada makhluk hidup. Manusia.
Karena makhluk api tersebut sudah mengetahui bahwa tempat mengerikan tersebut benar-benar mengerikan bahkan sangat luar biasa hebatnya mengerikan, mereka tidak ingin hanya sendiri di dalam sana. Tempat mengerikan tersebut terbuat dari api atau bisa dikatakan seluruh ruangan hanya berisikan api. Api yang beratus-ratus kali lipat lebih panasnya dari api yang ada di dunia.
Jangankan untuk mengetuk pintu atau berdiri di deapan pintu tempat mengerikan itu, membayangkannya saja aku tidak sanggup dan tidak mau. Bagi manusia yang sudah berteman dengan makhluk api tersebut pasti di tempat kehidupan selanjutnya akan selalu bersandiangan atau menikmati segala macam yang tebuat dari api. Coba saja kita menaruh kedua telapak tangan di atas kompor yang apinya sedang menyala selama 5 menit, itu hanya berapa kali lipatnya panas dari api tempat mengerikan itu setengahnya mungkin belum ada.
Setiap manusia berbeda berapa jumlah dosa yang ia lakukan. Salah satu contoh dosa jika seorang manusia berjenis kelamin perempuan jika sudah masuk dalam masa baligh dan ia tidak menjulurkan jilbab dan kerudungnya dari kepala hingga meutupi dadanya maka balasan yang akan diterima di tempat mengerikan tersebut adalah dibakar rambutnya dengan api yang panas atau bisa dikatakan mendidih hingga rambut itu habis adanya. Jika tumbuh lagi akan dibakar lagi hingga seterusnya. Tidak hanya rambutnya yang akan dihabisi oleh api tersebut bahkan seluruh badannya yang sewaktu didunia tidak ditutup rapat oleh kain bajunya. Astaghfirullah.
Itu hanya salah satu contoh perbuatan dosa yang akan dibalas di tempat mengerikan itu. Hanya tidak menggunakan jilbabnya saja balasannya sudah seperti itu bagaimana dosa yang teramat besar dilakukan?. Akan seperti apa balasannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H