Mohon tunggu...
Faqiya Kaisa
Faqiya Kaisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Faculty of Advanced Technology and Multidiscipline, Airlangga University. Bachelor's Degree, Rekayasa Nanoteknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nanoteknologi dalam Dye Sensitized Solar Cell (DSSC): Menghadirkan Era Baru Energi Bersih

29 November 2023   14:22 Diperbarui: 29 November 2023   14:29 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 DSSC atau Dye Sensitized Solar Cell, adalah jenis panel surya yang menggunakan nanoteknologi sebagai komponen utamanya. Berbeda dengan teknologi panel surya konvensional, DSSC menggunakan lapisan yang sangat tipis yang diubah menjadi sensitif terhadap cahaya matahari melalui pewarna organik. Inilah yang memungkinkan panel surya DSSC untuk meningkatkan konversi energi matahari menjadi listrik.

Salah satu keunggulan DSSC adalah kemampuannya untuk menyerap energi matahari dari berbagai arah. Ini berarti panel surya DSSC masih efektif dalam menghasilkan listrik walaupun tidak menghadap langsung ke matahari. Teknologi ini sangat ideal untuk diterapkan di daerah dengan cahaya matahari yang kurang intens atau dalam situasi di mana penempatan panel surya harus dilakukan dalam sudut yang berbeda.

Penerapan nanoteknologi dalam DSSC menghasilkan panel surya yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Lapisan sensitif yang digunakan dalam DSSC terbuat dari material yang sangat tipis, seperti nanopartikel atau nanokristal, yang memiliki permukaan yang besar untuk menyerap cahaya matahari. Dalam skala nanometer, struktur material ini dapat menangkap lebih banyak cahaya matahari dan mengubahnya menjadi listrik secara lebih efisien.

Dengan kemajuan nanoteknologi dalam DSSC, kita dapat melihat potensi besar dalam menghadirkan energi bersih yang terjangkau dan berkelanjutan. DSSC menjadi solusi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap energi matahari melalui panel surya yang lebih efisien dan efektif. Hal ini juga berpotensi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang tidak ramah lingkungan, seperti bahan bakar fosil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun