Unsur hara yang digunakan sebagai pupuk nano adalah unsur hara makro dan mikro serta pupuk organik. Nanoteknologi tidak hanya mengubah ukuran material, tetapi juga sifat material. Perubahan terjadi pada sifat fisik dan kimia bahan, seperti peningkatan luas permukaan, peningkatan bioorganisme, dosis efektif yang lebih rendah, peningkatan kapasitas penetrasi dan percepatan efek. Kultivar mungkin memiliki respon yang berbeda terhadap aplikasi pupuk nano.
 Saran
Artikel ini harus mengungkap potensi penggunaan teknologi pupuk nano untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian pada setiap ekosistem dan varietas tanaman di bioindustri pertanian Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, F. (2020). Â Aplikasi Nanoteknologi pada Pangan Fungsional dan Obat. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Rusly, M., & Rahman, D. Y. (2023). Perkembangan Penerapan Nanoteknologi pada Bidang Pertanian. Jurnal Penelitian Fisika danTerapannya (JUPITER), 4(2), 10-14.
Rohaeni, W. R., Susanto, U., Sarlan, Abdulrahman, S. Â (2015). Potensi Pemanfaatan Pupuk Nano Untuk Mendukung Bio-Industri Budidaya Padi di Indonesia.
Yanuar, F., & Widawati, M. (2014). Pemanfaatan nano teknologi dalam pengembangan pupuk dan pestisida organik. Jurnal Litbang Kesehatan, 21, 1-10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H