PENERAPAN NANOTEKNOLOGI DALAM REKAYASA PUPUK DI BIDANG PERTANIAN
Faqiya Kaisa, Dosen Pengampu Sisca Dina Nur Nahdliyah, S.T., M.T.
Logika dan Pemikiran Kritis
Rekayasa Nanoteknologi Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin
Universitas Airlanga
PENDAHULUAN
Nanoteknologi adalah ilmu dan teknologi untuk menciptakan bahan, struktur fungsional, dan perangkat pada skala nanometer. Nanoteknologi memiliki peran yang begitu penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nanoteknologi dapat didefinisikan sebagai teknologi bahan nanometrik (nm) antara 1 dan 100 nm. Kata nano diambil dari bahasa Yunani yaitu “nanos” yang berarti kecil (Fauza, et.al.,2021). Pada skala nanometer, material memiliki sifat fisika, biologi, dan kimia yang berbeda dibandingkan dengan material bulk.
Prinsip dasar ditemukannya nanoteknologi pada bidang pertanian ialah untuk memaksimalkan produksi maupun hasil dari sebuah tanaman dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk konvensional, pestisida maupun kebutuhan lainnya dengan melakukan monitoring langsung keadaan tanah seperti perakaran serta mengaplikasikannyasecara langsung pada target agar tidak ada yang terbuang (Yanuar, et.al., 2014). Jika diperhatikan, penerapan nanoteknologi di bidang pertanian saat ini berkembang pesat, terutama di negara maju dan berkembang.
Penggunaan nanoteknologi dalam pupuk memungkinkan pelepasan nutrisi konsentrasi dalam pupuk dapat dikendalikan. Jadi, hanya nutrisi yang diserap hanya tanaman yang dilepaskan, sehingga tidak ada nutrisi yang hilang zat yang tidak diinginkan seperti tanah, air dan mikroorganisme. Nutrisi dapat ditemukan dalam pupuk nano berupa enkapsulasi bahan nano yang ditutup dengan lapisan pelindung tipis atau dilepaskan dalam bentuk emulsi nanopartikel.
METODE