Bung tahu, apa dan mengapa
di suatu tempat tubrukan
beruntun terjadi dan menelan
banyak gaduh?
Bung pernah, di keramaian
yang macet penglihatan
menjadi begitu pendek?
mata manusia yang sanggup
melihat matahari seratus empat
puluh juta kilometer tinggal
dua tiga meter saja pandangnya
Bung, apa bisa dibuat jika berada
di antara mobil-mobil itu yang dipacu
lamban, tiba-tiba cepat, lalu tiba-tiba
menghantam, atau kita dipaksa
menghantamnya secara sangat tiba-tiba?
Sementara kau melompat-lompat
karena pepohonan bertiup hebat
dari rantingnya ke segala penjuru
ke segala arah kau lihat rambu
bercabang menanti dipilih atau
dilewati begitu saja, seperti tanya
seorang forensik di antara mobil
penyok yang bergelimpangan
terus bertanya atau berlalu
Saat jalanan terasa begitu dingin
langit terjembab pada matamu
menyinari lewat bulannya
saat bintang kau hitung
gentar sirna bersama bilangannya
Bukankah: Sebab jalan ini tidak sama, Bung?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H