Dua butir putih itu
adalah matamu
yang menggelinding
di relung masa kecil
dan pertemuan singkat
saat aku tertidur
kau mengerek tali
pada kerongkongan burung gagak
dan meloncat ke dalam rimbun
sumur bunga di taman sekolah
waktu mengoyakmu
ingatan itu telah menjadi belati
keningku penuh oleh racun
yang kutenggak bersama wajahmu
seperti jerit ketakutan
yang meronta-ronta
dan kau menangis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!