Mohon tunggu...
Agus Ajalah
Agus Ajalah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Salam Kompas (Utara, Timur, Selatan, Barat)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila, Masih Saktikah Dirimu?

22 Maret 2012   17:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila, siapa di Indonesia yg tidak kenal dengan dia karena dia adalah sebuah landasan bagi sebuah Negara yg bernama Indonesia. Dulu pernah ada sebuah kudeta yang ingin menghancurkannya, tapi karena kesaktian yg dia miliki, akhirnya kudeta itu tidak membuahkan hasil dan sia-sia belaka. Yah, itulah kesaktian dari sang Pancasila, 5 pedoman yg dimilikinya sudah meresap kedalam sanubari seluruh rakyat Indonesia hingga sulit sekali untuk menghilangkannya. Tapi dengan seiring berjalannya waktu, kesaktian itu makin lama semakin memudar dan bahkan lenyap dengan sendirinya. Ironisnya, rakyat Indonesia sendirilah yg melenyapkannya tanpa mereka sadari.

Baiklah, kita lihat ke-5 pedoman yang dimilkinya dan masihkah menjadi junjungan bagi kita bangsa Indonesia.?

Ketuhanan yg maha esa

Masihkah kita mempunyai tuhan yg esa.? Ataukah tuhan hanya menjadi symbol yg menandakan bahwa kita adalah orang yg beragama.? Dan akhirnya, apakah agama hanya akan menjadi penghias kolom yg ada di KTP saja.?

Pancasila menaruh sila ini diawal karena agar kita bangsa Indonesia yg memiliki tuhan bisa saling menghargai antar sesama pemeluk agama lainnya, bukan malah saling memperolok-olok dan bahkan melakukan tindakan yg tidak terpuji. Kadang saia sebagai orang yg bertuhan malu kalau melihat berita dipagi hari, ketika forum bla la bla menyerang forum lainnya karena masalah dia tidak setuju dan tidak sepemahaman dengan forum tersebut.

Ingat, ketika kita masih SD, kita selalu diajarkan untuk saling mengharagai antar sesama pemeluk agama lainnya, tapi kenapa setelah semakin dewasa, kita malah kayak anak kecil yg tidak pernah mengenyam bangku pendidikan.

Kemanusiaan yg adil dan beradab

Ini sila yg saia yakin sudah hampir punah dan bahkan akan hilang tanpa jejak. Renungkanlah wahai para Rakyat Indonesia.

Persatuan Indonesia

Alhamdulilah, sila yg satu ini masih ada dihati para bangsa Indonesia dan para kompasianer. Betapa hebatnya saia lihat ketika salah satu Kompasianer dengan gigihnya membantu sesama saudara kita yg dilanda kemiskinan yg sangat akut. Seluruh warga Indonesia bahu membahu ketika mengetahui berita ini dan terlihat Persatuan kita ternyata masih ada dihati sanubari kita,

Tapi lagi-lagi, Perjuangan Kompasianer kita ini dinodai oleh pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab yg ternyata memanfaatkan momentum yg sangat baik ini hanya untuk mencari keuntungan sepihak.

Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Hakikat dari sila ini ialah demokrasi. Kita memang sudah mengalami masa demokrasi yg indah dengan kita bisa memilih presiden dan lain-lainnya secara terbuka, tapi demokrasi kita akhirnya kebablasan dan semua orang bisa seenak udelnya sendiri untuk menyampaikan apresiasinya.

Permusyawaratan, kita warga ketimuran sangat menjunjung tinggi arti musyawarah, entah itu dalam menyelesaikan masalah atau dalam mengambil keputusan. Tapi kita lihat, lembaga tertinggi di Indonesia yg mencantumkan nama musyawarah di tengahnya saja tidak pernah menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah dan lebih senang melakukannya dengan cara kekerasan, inikah yg akan kita jadikan contoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.?

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Keadilan hanya milik penguasa dan orang yg memiliki uang. Bagi orang yg MISKIN (baca dengan teliti: MISKIN), itu derita loch kata anak-anak jaman sekarang kalau keadilan tidak memihakmu. Jadi, jangan harap ada keadilan kalau tidak ada uang.

Oh Pancasila, masih dikau memiliki sedikit saja kesaktian.?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun