Mohon tunggu...
sultan
sultan Mohon Tunggu... Dosen - Belajar

menulis untuk mulus

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Galau akan kehadiran

11 Februari 2012   05:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Galau akan kehadiran

Suara adzan terdengar dari semua arah yang seketika merubah suasana dan memecah sunyi sehingga megusir rasa kantuk, kala itu tepat pukul 04.30 Dora yang terbiasa bangun malam untuk beribadah dan bertasbih, saat itu ia dibangunkan dengan suara adzan yang menggema, tiba-tiba terucap satu kata dari mulut manisnya Astagfirullah “maafkan hambu Ya Allah” ucapnya karena ia tidak bangun pada pertengahan malam untuk menjalankan kebiasaan beribadahnya karena terlalu larut dan telat tidur karena malam itu ia habis menelpon istrinya samapai larut malal. Maklum Dora adalah salah satu Alumni Pesantren terkenal di Jawa Timur dan ia pun tercatat sebagai alumni yang rajin beribadah dan taat kepada para ustadznya.

Ia terperanjat dari tempat tidurnya kemudian bergegas untuk mengambil air wudhu untuk menuaikan solat subuh. Di ujung solatnya dia selalu mengakhiri dengan memohonkan ampun kepada kedua orang tuanya dan buah hati dan pujaan hatinya yang ada di pulau lombok. Maklum karna Dora tidak tinggal bersama keuarga besarnya, saat ini ia tinggal di daerah kalimantan barat untuk menjalankan tugasnya sebagai salah satu pengajar di perguruan tinggi negeri di kalimantan barat.

Seperti biasa dalam hari-harinya seusai solat subuh, sebelum berangkat ke tempat kerja ia selalu menyempatkan diri untuk membersihkan rumah kontrakan tempat ia tinggal, ketika merapikan tempat tidurnya, tiiiit..tiiiit...terdengar dering dari HP Nokia yang berad diatas galon yang dibungkus dengan kain lusuh, kemudian dimengambil Hpnya ternyata ada sms dari istri tercintanya Ning“as, ayah udah bangun?yah dari tadi malam tidak bisa tidur cz kangen ma ayah dan perut Tiang mules Si kecilmungkin merindukan kehadiran dan belaian ayah?yah jaga kesehatannya dan cepat pulang gih?” Dora yang saat itu lagi bersih-bersih terdiam seribu bahasa dan seolah-olah jantung terasa tidak tidak bergetar, sapu bulu yang ada ditangannya tidak terasa terjatuh tapi ia tidak menggubrisnya, ia pun disadari dengan tetesan air mata yang berjatuhan dan membasahi layar HP, rasa sedih bercampur kangen slalu menyelimutinya karena sudah 5 bulan berlalu semenjak istrinya hamil pada november 2011 ia belum bisa pulang. Kemudian ia pun membalas “sampun sayang ayah juga kangen ma kalian salam kengen ayah untuk buah hati qita sayang?”. Ia menahan rasa kangen yang mendalam kepada istri tercintanya kemudian melanjutkan kerjaannya.

Sesampainya di tempat kerja seperti biasa, saat itu hari kamis Dora asik dengan membuka email dan membalas sms dari beberapa kawan lewat chating Fb (faceebook). Tiba-tiba hp berdering, siapa sih yang telpon jam kerja begini gumannya.

‘Assalamualaikum’

Walaikum salam, siapa?(sapa Dora)

Maaf pak saya Laili Ketua kelas smester 3A bapak masuk ga ngajar hari ini?

Memang saya ada jam ngajar hari ini di kelas kalian?sahutnya

Ia pak kami udah nunggu bapak dari jam 10 tadi, (saat itu jammenunjukkan jam 10.15)

Oya bapak masuk.

Kemudian Dora pun bergegas masuk dan mengakhiri percakapannya dengan kawannya yang saat itu Pak Iman salah satu kawannya dari semarang. Mas maaf ia saya masuk kelas dulu sampai ktmu mas (kata dora) balasan pun tiba dari pak iman ok mas, sukses selalu. Dora berjalan dengan setengah berlari, maklum ruangan kelas semeter 3A berada di lantai tiga di gedung F yang erada di ujung sebelah timur kampus STAIN.

Sesampainya di kelas ia membersihkan butiran-butiran kringat yang menempel dan berjatuhan dari pipi dan dahinya, maklum ruang kelasnya belum difasilitasi penyejuk ruangan, seperti biasan gaya khas kala dia mengajar dengan menyapa ramah mahasiswanya dengan sopan, kebetulan ia sangat disenengi oleh mahasiswanya karena ia termasuk dosen yang seneng bergaul dan berintraksi sama mahasiswanya walaupun di luar kelas.

Bagaimana kabar rekan-rekan hari ini? Sapanya dengan hangat.

Baik pak...?jawab mahasiswanya serentak.

Pak...bapak tambah ganteng aja. (celetuk Erna, maklum mahasiswa yang satu ini termasuk mahasiswa yang aktif dan sering usil sama dosen-dosennya).

Makasih jawabnya..

Tatkala lagi menjelaskan tentang materi karangka karangan, tiba-tiba Hpny berdering, siapa lagi ni yang menelpon, grutunya, kamudian dia lihat hpnya ternyata ibu mertuanya ibu Khaeroni.

Asaalamualaikum bu?

Waalaikum salam, nak lagi sibuk ya?

Hmmm kebetulan lagi di kelas bu..(sahutnya)

o..maaf nak, ibu Cuma mau ngasih kabar kalau ning dari tadi jam 8 pagi ga tau kemana?

Kan dia ngajar bu?(sangkalnya)

Tadi ibu telpon bu Neti teman ngajarnya tetapi dia bilang bu Ning tidak ada yang masuk ngajar.

Tadi pagi dia sms saya bu katanya prutnya mual, ibu sudah telpon kak Su? Kata Dora dengan sopan..

Ini ibu lagi sama Su?

Seketika suasana yang tadi penuh semangat dan penuh senyum di dalam kelas berubah jadi kalut dan penuh keteganagan dalam bathinnya, kemudian dengan tidak berpikir panjang Dora pun mengkhiri perkuliahan dan bergegas pulang ke kontrakan.

Sesampai di kontrakan, ia mencoba menelpon orangtua kandungnya untuk menanyakan keberadaan istri tercintanya yang ia tinggalkan setelah 2 minggu seuasai pernikahan mereka, dengan penuh kecemasan ia memencet nomor telpon hp Jahri ibu tercintanya tetapi hp ibunya tulalit alias tidak aktif. Suasana bathin Dora pun tambah berkecamuk penuh tanda tanya? Kemana istri tercintanya yang sedang mengandung buah hati hasil dari rasa cinta kasih dan sayang mereka berdua. Kemudin mencoba menghubungi saudara perempuannya Lastri, ternyata Hpnya aktif,

assalamualaikum, (kata dora)

walaikummusaalam, jawab Lastri,

gimana kabarnya kak?

Alhamdulillah baik dek?

Kak, mau nanyak ada ga Ning ke rumah?

Tidak ada di rumah sejak tadi pagi?

Astagfirullah kamana ya?sahut Lastri, yang sabar dek?smoga dia baik-baik saja

Amin (kata dora dengan suara lemah)

Tak lama kemudian lastri sampai di rumah Khaeroni dan mereka telah berkumpul dengan penuh kehawatiran dan kembimbangan tentang kondisi Ning yang lagi hamil, khaeroni tidak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Allah agar anak tercintanya dalam keadaan sehat dan segera ditemukan.

Jam menunjukkan jam 7.30 malam dan adzan solat Isya’ pun sudah berkomandang, tiba-tiba Hp Khaeroni yang diletakkan di dekat ia solat isya berdering. Seuasai solat isya dia melihat hpnya 3 panggilan tak terjawab, dan nomor yang memanggilnya adalah nomor baru, berselang 2 menit ia mau menelpon balik tiba-tibanomor itu menelpon kembali, dengan penuh cemas ia menganngkat.

Assalamualaikum?

Walaikum salam?

Bener ini ibu khaeroni?

Iya, ini dengan siapa dan ada apa? Dengan penuh tanda tanya dan kehawatiran.

Kami dari rumah sakit islam Mataram ,bagian persalinan, menginformasikan bahwa anak ibu, saudara ning alhamdulillah sudah melahirkan dan ia berada di ruang Melati 3. Lantai dua.

Alhamdulillah teriak Kheroni histeris sambil bersujud di depan rumahnya.

Kemudian ia dan keluarga lainnya bergegas untuk menuju ke rumah sakit islam Mataram, 30 menit kemudian, sampai di rumah sakit dan Khaeroni berlari untuk mencari kamar melati3. Sesampainya di depan kamar kaheroni melihat anaknya Ning dalam keadaan lemas dan didampingi seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan di sampingnya, karena ning hanya didampingi bayi kecilnya.

Dengan penuh haru bercampur kegembiraan khaeroni memluk erat anaknya dan mencium bayi mungil yang menjadi cucu kpertama dari pasangan Ning dan Dora.

Ya allah nak kenapa g telpon ibu?gman kok bisa seperti ini?

Oh...maaf bunda tadi Ning mau ke sekolah tapi...baru nyampai di depan sekolah perut saya terasa mules serasa mau buang air besar, terus saya inget pesan bu bidan kalau mules dalam waktu hamil tua cepet-cepet ke bidan atau rumah sakit terdekat, trus saya langsung ke rumah sakit bunda?

Eehhh..baru samapai tempat parkiran rumah sakit saya tidak sadarkan diri karena tiba-tiba kepala pusing dan prut mual,..ehh bangun-bangun sudah di ruang bersalin..dan Cuma ada bu dokter Ira yang merawat saya...alhamdulilah bunda...trus hp saya mati karena batrenya ngdrop bunda?..gimana ka Dora bunda sudah di hubungi?

Tadi sudah ibu elpon dia juga kalut mikirin kadaan Ning?

Sejam kemudian tiba-tiba muncul seorang laki-laki berkulit putih dan berambut cepak di depan pintu, sejenak semua yang berada di dalam ruangan itu terdiam melihat sesosok lelaki itu,

Asalamualaikum..?

Walaikumsalam..?kak dora...?

Adek baik-baik saja?gimana buah hati kita sayang?sapa dora

Alahamdulillah selamat ka, tu lagi di ditemanin sama papuknya (ungkapan khas untuk panggilan nenek di lombok)

Kemudian dora pun mengahmpiri bayi mungil itu dan mencium saraya mengumandangkan adzan di telinga kanannya dan mengakhiri dengan qomat pada telinga kirinya.

Seketika suasana yang tadinya penuh kekhawatiran dan kecemasan berubah dengan tawa dan canda dan riang penuh kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun