Mohon tunggu...
Putri Azhari Ilhami
Putri Azhari Ilhami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Adalah seorang mahasiswa aktif yang menyukai Kpop dan kegiatan luar ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Hujan Deras Sebabkan Banjir di Pagarsih, Warga Minta Pemerintah Lakukan Sesuatu

11 Desember 2023   00:15 Diperbarui: 11 Desember 2023   00:34 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, Bandung telah menjadi saksi dari serangkaian hujan yang mengguyur kota ini. Hujan di Bandung tidak hanya memberikan kesegaran udara, tetapi juga menciptakan pemandangan yang mempesona dengan udara yang sejuk dan kabut yang menyelimuti pegunungan. 

Curah hujan yang cukup tinggi telah menciptakan suasana yang sejuk dan menyejukkan di tengah-tengah kesibukan urban. Hujan yang turun dengan lebatnya telah memberikan kelegaan bagi warga Bandung yang sebelumnya merasakan cuaca panas selama beberapa bulan.

Namun cuaca sejuk Bandung di kala hujan tak selamanya memberi kesegaran bagi warga Bandung. Hujan deras yang melanda Bandung menjadi ancaman bagi warga Bandung karena menimbulkan kemacetan lalu lintas, khususnya di daerah yang sering terkena dampak banjir. Banjir pun tak dapat dielakkan karena curah hujan yang tinggi, bahkan daerah yang jarang terkena banjir pun terkena dampaknya karena hujan yang sangat deras.

Hal tersebut terjadi pada Selasa, 5 Desember 2023 lalu. Hujan deras yang mengguyur Bandung menimbulkan banjir di beberapa titik di Bandung. Daerah Asia Afrika yang biasanya jarang terkena dampak banjir pun terendam oleh air sebatas mata kaki. Daerah Bandung yang sering terkena dampak banjir seperti Kopo, Cibaduyut, Gedebage hingga Pagarsih membuat warga sekitar kesulitan.

Salah satu daerah yang terkena dampak paling parah berada di daerah Pagarsih. Seperti yang dikutip dari pasjabar.com, banjir di daerah Pagarsih sempat membuat pengendara sepeda motor terbawa arus banjir yang deras.

“Iya, itu banjirnya kemarin kurang lebih sampai satu meter. Airnya meluap gara-gara gak ketampung, itu sungai juga jadi meluap soalnya hujannya deres banget.” Ucap salah seorang warga berinisial R saat diwawancarai oleh kami pada Rabu (6/12/23). Drainase yang minim juga membuat banjir sering merendam daerah Pagarsih. Namun warga sekitar dapat mengatasinya dengan menggunakan pompa air.

“Kemarin sih katanya pake pompa air, jadi besoknya udah surut banjir teh. Emang kalau lagi hujan suka banjir di daerah sini mah.” Lanjutnya. Masyarakat sekitar berharap agar pemerintah kembali memperhatikan kondisi daerah pagarsih dan daerah lain yang sering terendam banjir agar segera diberikan solusi.

R memaparkan keluhannya terhadap banjir yang terjadi. “Ya kita mah berharapnya ada solusi dari pemerintah buat hal ini, karena sering banget banjir dan bikin kita kesusahan tiap musim hujan.” Ujarnya.

Namun ternyata tantangan yang dihadapi oleh warga Pagarsih bukan hanya sekedar banjir yang terjadi karena pasca banjir, warga Pagarsih mendapatkan tantangan baru berupa lumpur dan tumpukan sampah yang disisakan oleh banjir. Banjir yang cukup deras membawa lumpur dan sampah dari tempat yang dilewati oleh aliran air dan menumpuk di jalanan saat sudah surut.

Jalanan yang dipenuhi oleh lumpur dan sampah membuat warga sekitar kesulitan untuk pergi beraktivitas. Tak jarang pengendara sepeda motor pun menjadi korban kecelakaan ringan akibat lumpur yang membuat jalan menjadi licin. “Sering, sering banget ada yang kepeleset gara-gara lumpur, terus jadi bau gara-gara banyak sampah.” Ucap salah seorang warga berinisial S.

Jalanan yang licin dengan banyaknya sampah sering membuat pejalan kaki dan pengendara sepeda motor tergelincir. Akibatnya, warga menjadi sulit untuk beraktivitas. Banyak warga yang mengeluhkan tentang hal ini dan meminta pemerintah untuk segera mencari solusi.

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah? 

Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja, banjir di daerah Pagarsih sudah menjadi masalah klasik yang terjadi setiap tahunnya. Politisi NasDem tersebut menilai bahwa program tol air yang dilakukan Pemkot Bandung beberapa tahun terakhir tak berdampak di kawasan Pagarsih.

"Kita tahu dulu ada program tol air, itu tak menyelesaikan masalah di Pagarsih, itu hanya memindahkan titik banjir ke titik lain contohnya di Jalan Sudirman atau Jalan Cibadak tiba-tiba banjir, padahal sebelumnya belum pernah banjir," Ungkap Uung saat dihubungi via sambungan telepon, pada Kamis (7/12/2023) yang dikutip dari detikcom.

"Saya ingin Pj Wali Kota ini berkoordinasi dengan kepala daerah lainnya di Bandung Raya, untuk segera merapatkan apa yang harus dilakukan. Normalisasi dilakukan bukan hanya secara sporadis tetapi secara langsung dan masif, sehingga kejadian ini tidak terulang," lanjutnya.

"Ini sudah masuk musim hujan, saya lihat antisipasi dari Pemkot Bandung masih kurang optimal, kita lihat hujan dengan intensitas beberapa jam saja Bandung seperti lautan air dan ditemukan banyak genangan air," tambah Uung, dikutip dari detikcom.

Secara keseluruhan, banjir yang melanda Pagarsih di Bandung menjadi peristiwa yang memicu ketidaknyamanan dan kekhawatiran di kalangan warga. Hujan deras yang terus-menerus memicu luapan sungai, merendam pemukiman dan jalanan, memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari dan aktivitas masyarakat setempat. Warga Pagarsih harus berjuang melawan genangan air, kehilangan harta benda, dan menghadapi keterbatasan aksesibilitas yang mengganggu rutinitas harian mereka.

Tanggapan warga terhadap bencana ini terasa kuat, dengan banyak di antara mereka mengekspresikan keinginan dan harapan agar pemerintah segera mengambil tindakan. Keluhan terkait infrastruktur sungai, drainase, dan tata ruang menjadi sorotan utama, dengan harapan bahwa pembenahan dan perbaikan akan segera dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Warga Pagarsih secara aktif berpartisipasi dalam upaya pemulihan, saling membantu, dan memberikan dukungan moral satu sama lain.

Tantangan yang dihadapi oleh warga Pagarsih dan respons mereka yang proaktif menyoroti urgensi perencanaan perkotaan yang berkelanjutan dan mitigasi risiko bencana. Pemerintah setempat atau Pemerintah Kota diharapkan untuk merespons dengan cepat, mengimplementasikan solusi jangka panjang, dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan agar peristiwa banjir segera ditangani dengan baik. Banjir di Pagarsih menjadi panggilan untuk refleksi serius mengenai bagaimana kita dapat meningkatkan ketahanan komunitas terhadap ancaman alam dan mendorong upaya bersama demi keamanan dan kesejahteraan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun