Jalanan yang licin dengan banyaknya sampah sering membuat pejalan kaki dan pengendara sepeda motor tergelincir. Akibatnya, warga menjadi sulit untuk beraktivitas. Banyak warga yang mengeluhkan tentang hal ini dan meminta pemerintah untuk segera mencari solusi.
Lalu bagaimana tanggapan pemerintah?Â
Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja, banjir di daerah Pagarsih sudah menjadi masalah klasik yang terjadi setiap tahunnya. Politisi NasDem tersebut menilai bahwa program tol air yang dilakukan Pemkot Bandung beberapa tahun terakhir tak berdampak di kawasan Pagarsih.
"Kita tahu dulu ada program tol air, itu tak menyelesaikan masalah di Pagarsih, itu hanya memindahkan titik banjir ke titik lain contohnya di Jalan Sudirman atau Jalan Cibadak tiba-tiba banjir, padahal sebelumnya belum pernah banjir," Ungkap Uung saat dihubungi via sambungan telepon, pada Kamis (7/12/2023) yang dikutip dari detikcom.
"Saya ingin Pj Wali Kota ini berkoordinasi dengan kepala daerah lainnya di Bandung Raya, untuk segera merapatkan apa yang harus dilakukan. Normalisasi dilakukan bukan hanya secara sporadis tetapi secara langsung dan masif, sehingga kejadian ini tidak terulang," lanjutnya.
"Ini sudah masuk musim hujan, saya lihat antisipasi dari Pemkot Bandung masih kurang optimal, kita lihat hujan dengan intensitas beberapa jam saja Bandung seperti lautan air dan ditemukan banyak genangan air," tambah Uung, dikutip dari detikcom.
Secara keseluruhan, banjir yang melanda Pagarsih di Bandung menjadi peristiwa yang memicu ketidaknyamanan dan kekhawatiran di kalangan warga. Hujan deras yang terus-menerus memicu luapan sungai, merendam pemukiman dan jalanan, memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari dan aktivitas masyarakat setempat. Warga Pagarsih harus berjuang melawan genangan air, kehilangan harta benda, dan menghadapi keterbatasan aksesibilitas yang mengganggu rutinitas harian mereka.
Tanggapan warga terhadap bencana ini terasa kuat, dengan banyak di antara mereka mengekspresikan keinginan dan harapan agar pemerintah segera mengambil tindakan. Keluhan terkait infrastruktur sungai, drainase, dan tata ruang menjadi sorotan utama, dengan harapan bahwa pembenahan dan perbaikan akan segera dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Warga Pagarsih secara aktif berpartisipasi dalam upaya pemulihan, saling membantu, dan memberikan dukungan moral satu sama lain.
Tantangan yang dihadapi oleh warga Pagarsih dan respons mereka yang proaktif menyoroti urgensi perencanaan perkotaan yang berkelanjutan dan mitigasi risiko bencana. Pemerintah setempat atau Pemerintah Kota diharapkan untuk merespons dengan cepat, mengimplementasikan solusi jangka panjang, dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan agar peristiwa banjir segera ditangani dengan baik. Banjir di Pagarsih menjadi panggilan untuk refleksi serius mengenai bagaimana kita dapat meningkatkan ketahanan komunitas terhadap ancaman alam dan mendorong upaya bersama demi keamanan dan kesejahteraan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H