Doona, Sisi Gelap Dunia Hiburan Korea Selatan pada Idol Perempuan

Film adalah salah satu media massa yang mencerminkan adanya fenomena di masyarakat. Ada banyak isu yang diangkat berkaitan dengan berbagai bidang salah satu nya adalah fenomena yang ada di dunia hiburan.

Dalam perjalanannya banyak film atau series yang berusaha mengangkat berbagai isu yang memang benar-benar terjadi di dunia hiburan Korea Selatan salah satunya adalah drama Korea berjudul Doona.

Doona merupakan sebuah drama Korea yang bercerita tentang seorang mahasiswa teknik tahun kedua bernama Wonjun (diperankan oleh Yang Sejong) yang tinggal dalam satu rumah bersama dengan seorang mantan anggota girl group bernama Lee Doona (diperankan oleh Suzy). Keduanya menjadi dekat dan menjalin hubungan spesial dengan banyaknya resiko dan permasalahan mereka masing-masing.

5 Sisi Gelap Dunia Entertainment Korea Selatan terhadap Doona

Baca juga: Cara Kondangan ala Orang Korea Selatan

Dalam 9 episode, drama ini tidak hanya menjelaskan tentang hubungan romansa kedua tokoh utama, tetapi juga memberikan gambaran yang sangat jelas dan realistis tentang kejamnya dunia hiburan Korea Selatan. Ada beberapa topik sensitif yang diangkat melalui drama Korea ini. 

• Body shaming

Body shaming adalah istilah yang menggambarkan tindakan celaan fisik, penghinaan, ejekan, atau cercaan terhadap penampilan fisik orang lain. Body shaming biasanya ditujukan kepada orang yang memiliki perbedaan fisik yang menonjol dengan standar yang ada di masyarakat. Body shaming juga biasanya didapatkan oleh artis atau orang yang banyak dikenal.

Body shaming ini juga menghampiri Doona sebagai salah satu anggota girl group pada drama Korea ini. Banyak cercaan yang dia dapatkan terkait dengan fisiknya. Apabila ada perubahan sedikit saja mengenai fisiknya ada banyak pihak yang menganggap dirinya tidak pandai menjaga diri. Dan pada akhirnya dia harus terlihat selalu sempurna.

• Eksploitasi dan gastlighting oleh agensi

Lee Doona (sumber: Netflix)

Baca juga: Mengenal Suneung, Ujian Pertaruhan Hidup Siswa Korea Selatan

Eksploitasi bisa dikatakan segala sesuatu tindakan pemanfaatan yang berlebihan dalam konteks ini adalah seorang idol yang dipaksa untuk terus bekerja walaupun tidak dalam kondisi yang memungkinkan. Doona menyadari bahwa dirinya tidak mampu untuk menyanyi karena merasakan mentalnya yang tidak stabil dan juga depresi. Namun, pihak agency tetap memaksakan dirinya untuk tampil yang berakhir dalam suatu tragedi.

Baca juga: Hal-Hal Unik dalam Upacara Pemakaman di Korea Selatan

Agensi yang menaungi dunia juga melakukan gaslighting dan manipulatif. Mereka cenderung mempertanyakan kembali dan menyalahkan Doona atas segala tragedi dan skandal yang sudah terjadi. Padahal, pihak agensi juga menjadi pemicu utama dari adanya skandal tersebut. Kondisi ini tentunya membuat Doona semakin tenggelam dalam depresinya hingga memutuskan untuk keluar dari grup tersebut.

Di dunia nyata, eksploitasi, gaslighting, dan manipulasi seringkali dilakukan oleh agensi. Banyak sekali idol yang tetap memaksakan diri untuk tampil padahal dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang mengalami masalah kesehatan bahkan memutuskan untuk hiatus.

• Muara komentar jahat

Sebagai public figure, komentar jahat mungkin terdengar sangat biasa.  Namun, public figure adalah orang biasa. Mereka bisa saja melakukan kesalahan dan tidak harus menjadi manusia sempurna. Hanya saja, mungkin mereka mendapatkan lebih banyak sorotan sehingga butterfly efek yang mereka rasakan itu lebih besar. 

Entah komentar terhadap performa, fisik bahkan perilaku dari pabrik figure. Orang-orang biasa ini merasa berhak untuk memberikan komentar yang mungkin bagi orang lain terasa sangat menyakitkan.

Hal ini juga terjadi pada Doona. Karena dirinya memiliki pribadi yang cukup blak-blakan, seringkali orang-orang tidak bisa menerima perilaku maupun hal-hal yang dia lakukan. Karena itu dia seringkali mendapatkan komentar jahat secara langsung maupun di sosial media. Hal ini juga yang sedikit banyak mempengaruhi mentalnya sehingga memperparah depresi yang dia rasakan.

• Stalker dan Sasaeng

Doona memergoki ada stalker yang mengganggunya (sumber: Netflix)

Sasaeng adalah sebutan dari fanatik dari suatu idola. Karena kecintaan mereka terhadap idolanya yang sangat besar mereka melakukan banyak hal yang bahkan di luar nalar. Ada yang menjadi penguntit, bahkan melakukan banyak hal ekstrem hingga mengancam nyawa si idol.

Hal ini pun juga dirasakan oleh Doona. Ada orang yang membawa kamera ke sana kemari dan menguntit semua kegiatannya. Mengambil foto jangan mengirimkan banyak surat agar mendapatkan perhatian. Bahkan, hingga masuk ke ranah pribadi.

• Boleh berkencan, tapi jangan ketahuan

Di Korea Selatan artis ataupun public figure yang berkencan atau berpacaran menjadi suatu topik yang cukup sensitif, apalagi seorang idol. Idol digambarkan sebagai orang-orang yang suci dan sempurna sehingga berpacaran merupakan suatu skandal yang mencoreng citra mereka. Banyak pula fans yang tidak rela bahwa idolanya memiliki kekasih karena menganggap hubungan mereka sangat dekat. 

Apabila seorang seorang idol ketahuan berkencan, mereka akan menjadi topik hangat di mana-mana dan mempengaruhi pekerjaan mereka. Oleh karena itu, banyak idol yang memilih untuk tidak berkencan atau berkencan diam-diam.

Hal ini juga dilakukan oleh Doona. Kemunculan dan interaksinya bersama Wonjun ditentang oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi citra dan berbahaya bagi masa depan. Alhasil, hubungan mereka tidak bisa berjalan dengan lancar.

Sebenarnya, ada banyak hal lain yang juga diangkat dalam drama ini. Namun beberapa topik di atas sudah sangat mewakili bagaimana kerasnya kehidupan idol wanita di Korea Selatan yang dirasakan oleh Doona. 

Apa bilang kalian tertarik, seluruh episode drama Korea Doona bisa disaksikan di netflix. Selamat Menonton!