Saat awal mengerjakan skripsi saya tidak memiliki partner atau teman seperjuangan. Seluruh teman saya kebanyakan fokus terhadap skripsi mereka masing-masing dan kehidupan mereka masing-masing.Â
Pada pertengahan pengerjaan skripsi ternyata dosen pembimbing memberikan petunjuk bahwa ada seorang mahasiswa yang juga memiliki target yang sama dan juga topik yang sama dengan saya.Â
Walaupun penelitian kami itu berbeda tapi kami bisa saling mengerti bahwa kamu memiliki banyak kesamaan. Alhasil dia menjadi partner saya menulis skripsi bahkan sampai lulus bersama-sama.
Terkait dengan judul, jawaban saya adalah adalah, penting tapi tidak harus. Berikut adalah beberapa alasan yang bisa saya rangkum terkait dengan partner skripsi.
Partner diskusi yang saling bantu
Salah satu hal yang saya syukuri pada saat saya mengerjakan skripsi adalah memiliki partner. Saya memiliki teman yang melakukan penelitian dengan topik yang sama dengan isi yang berbeda.Â
Karena adanya seorang partner ini saya menjadi memiliki teman diskusi yang bisa saling bantu. Kita bisa saling sharing tentang isi penelitian. Dan mencari jalan keluar dari masalah yang kita alami.
Bimbingan bersama
Pada waktu mengerjakan skripsi, kebetulan saya memiliki partner dari satu dosen pembimbing yang sama dengan topik yang sama walaupun penelitian yang berbeda. Jadi kami sering disatukan pada saat bimbingan skripsi.Â
Bimbingan skripsi bersama ini bisa memudahkan mahasiswa. Mahasiswa bisa saling diskusi saling bantu terkait penulisan skripsi ataupun penelitian. Juga bimbingan bersama bisa memberikan waktu yang efektif bagi dosen untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa tanpa membuang banyak waktu.
Berbagi info
Berbagi info adalah suatu kewajiban. Mulai dari informasi yang diberikan oleh dosen pembimbing terkait dengan skripsi, hingga informasi terkait penyelesaian skripsi seperti sidang, yudisium, hingga wisuda.Â