Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jangan Sampai Jarak Bimbingan Skripsi Terlalu Lama

13 Juni 2023   15:00 Diperbarui: 14 Juni 2023   03:00 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bimbingan skripsi (sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio via IDN Times)

Bimbingan skripsi adalah salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan mahasiswa di semester akhir. Bertemu dengan dosen dan mendapatkan revisi rasanya sudah menjadi makanan sehari-hari. Walaupun kadang menyakitkan mendapati hasil kerja yang di coret-coret, mahasiswa harus tetap datang kembali agar segera menyandang gelar sarjana. 

Ada satu hal sederhana yang mungkin mahasiswa tidak sadari selama melakukan bimbingan, yaitu jarak bimbingan. 

Jarak antar bimbingan menjadi hal sederhana tapi penting yang bisa mempengaruhi jalannya penulisan skripsi. Usahakan jarak antar bimbingan tidak begitu jauh agar penulisan skripsi menjadi lebih lancar dan cepat wisuda. 

5 Alasan untuk Mempersingkat Jarak Waktu Bimbingan Skripsi

Berikut adalah beberapa alasan yang bisa dipertimbangkan untuk mempersingkat jarak waktu bimbingan skripsi.

Lupa dengan revisi

Revisi adalah hal yang pasti didapatkan setelah bimbingan skripsi. Sedikit banyak, pasti ada kesalahan yang ditemukan oleh dosen pembimbing selama penulisan skripsi. Singkatnya, bimbingan skripsi pasti oleh-olehnya revisi.

Setelah bimbingan skripsi, lebih baik langsung mengerjakan revisi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak lupa pada bagian-bagian yang perlu direvisi. 

Jika tidak segera dikerjakan, kemungkinan mahasiswa lupa terhadap revisi akan semakin besar. Jadi, segera kerjakan revisi, dan langsung jadwalkan bimbingan selanjutnya.

Semakin lama semakin malas

Semakin lama waktu atau jarak antar bimbingan bisa membuat mahasiswa merasa semakin malas. Mahasiswa merasa tidak perlu buru-buru untuk mengerjakan revisi karena waktu bimbingan selanjutnya masih lama, atau mungkin belum ditentukan waktunya. Ini tanda bahaya, loh!

Rasa malas bisa menjadi lubang besar bagi mahasiswa. Malas ini membuat mahasiswa menunda-nunda mengerjakan skripsi, yang biasanya berujung pada hasil skripsi yang tidak maksimal, atau bahkan lulus terlambat. 

Menunjukkan tekad untuk secepatnya lulus di depan dosen

ilustrasi bimbingan skripsi (sumber: Zona Mahasiswa)
ilustrasi bimbingan skripsi (sumber: Zona Mahasiswa)

Semakin pendek jarak bimbingan menunjukkan tekad mahasiswa untuk segera lulus. Kurang lebih seperti itu gambaran mahasiswa yang rajin bimbingan di mata dosen. Walaupun mungkin hasil skripsi yang ditulis belum sempurna, mahasiswa mau untuk berusaha, mau untuk berproses agar segera lulus. 

Semakin sering bimbingan, dosen semakin perhatian pada skripsi 

Frekuensi bimbingan dan jarak bimbingan yang pendek bisa membuat dosen lebih perhatian terhadap skripsi yang sudah ditulis. Kalau jarang bimbingan, dosen pasti hanya memiliki sedikit ingatan tentang skripsi. 

Skripsi yang mendapatkan perhatian memiliki peluang untuk bimbingan yang lebih berkualitas. Dengan begini, skripsi menjadi lebih cepat di proses.

Semakin jauh jarak menuju wisuda 

Satu hal yang harus disadari mahasiswa adalah jarak antar bimbingan yang jauh, atau bahkan sampai jarang bimbingan, dapat memperlambat kelulusan. Kapan dong skripsinya bisa diproses kalau jarang bimbingan?

Sedikit atau banyak revisi yang didapatkan setelah bimbingan hanya harus segera dikerjakan. Lalu, segera lakukan bimbingan kembali. Sekali lagi, segera, jangan ditunda-tunda. 

Berapa lama jarak yang ideal antar bimbingan?

ilustrasi bimbingan skripsi (sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio via IDN Times)
ilustrasi bimbingan skripsi (sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio via IDN Times)

Jarak bimbingan skripsi idealnya 1 sampai 2 minggu. Lebih baik, mahasiswa dan dosen bisa bertemu tiap minggu. Ada baiknya juga memilih hari yang sama untuk bimbingan skripsi tiap minggu agar lebih mudah dalam hal koordinasi.

Sebenarnya, jarak bimbingan disesuaikan dengan sedikit banyak revisi yang mahasiswa terima. Untuk revisi minor, lebih baik dikerjakan dalam waktu kurang dari 1 minggu. Sedangkan untuk revisi mayor, 2 minggu sudah merupakan waktu yang sangat cukup untuk bertemu kembali dengan dosen.

Selain beberapa hal di atas, jarak bimbingan juga disesuaikan dengan kemauan dosen. Dosen biasanya memiliki jadwal yang padat. 

Ada dosen yang bersedia diajak bimbingan beberapa kali dalam seminggu. Namun, ada juga yang menghendaki bimbingan skripsi tiap minggu. Atau bahkan hanya bersedia untuk bimbingan beberapa minggu sekali. 

Sebisa mungkin, bimbingan skripsi menjadi waktu yang efektif dan efisien. Pahami dengan baik koreksi yang diberikan oleh dosen. Akan lebih baik jika mahasiswa bisa berdiskusi secara terbuka terkait penelitian dan penulisan skripsi. 

Jadi, selama apapun jaraknya, jika bimbingan skripsi berkualitas, mahasiswa bisa mewujudkan keinginan untuk segera lulus.

Semangat Para Pejuang Toga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun