Bimbingan skripsi adalah salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan mahasiswa di semester akhir. Bertemu dengan dosen dan mendapatkan revisi rasanya sudah menjadi makanan sehari-hari. Walaupun kadang menyakitkan mendapati hasil kerja yang di coret-coret, mahasiswa harus tetap datang kembali agar segera menyandang gelar sarjana.Â
Ada satu hal sederhana yang mungkin mahasiswa tidak sadari selama melakukan bimbingan, yaitu jarak bimbingan.Â
Jarak antar bimbingan menjadi hal sederhana tapi penting yang bisa mempengaruhi jalannya penulisan skripsi. Usahakan jarak antar bimbingan tidak begitu jauh agar penulisan skripsi menjadi lebih lancar dan cepat wisuda.Â
5 Alasan untuk Mempersingkat Jarak Waktu Bimbingan Skripsi
Berikut adalah beberapa alasan yang bisa dipertimbangkan untuk mempersingkat jarak waktu bimbingan skripsi.
Lupa dengan revisi
Revisi adalah hal yang pasti didapatkan setelah bimbingan skripsi. Sedikit banyak, pasti ada kesalahan yang ditemukan oleh dosen pembimbing selama penulisan skripsi. Singkatnya, bimbingan skripsi pasti oleh-olehnya revisi.
Setelah bimbingan skripsi, lebih baik langsung mengerjakan revisi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak lupa pada bagian-bagian yang perlu direvisi.Â
Jika tidak segera dikerjakan, kemungkinan mahasiswa lupa terhadap revisi akan semakin besar. Jadi, segera kerjakan revisi, dan langsung jadwalkan bimbingan selanjutnya.
Semakin lama semakin malas
Semakin lama waktu atau jarak antar bimbingan bisa membuat mahasiswa merasa semakin malas. Mahasiswa merasa tidak perlu buru-buru untuk mengerjakan revisi karena waktu bimbingan selanjutnya masih lama, atau mungkin belum ditentukan waktunya. Ini tanda bahaya, loh!
Rasa malas bisa menjadi lubang besar bagi mahasiswa. Malas ini membuat mahasiswa menunda-nunda mengerjakan skripsi, yang biasanya berujung pada hasil skripsi yang tidak maksimal, atau bahkan lulus terlambat.Â
Menunjukkan tekad untuk secepatnya lulus di depan dosen