Minggu pagi di hari ke-empat bulan Ramadhan terasa sangat tenteram di kampung halaman. Setelah beres-beres rumah dan beristirahat sejenak sambil membaca buku, tiba-tiba terdengar lantunan ayat suci Al-Qur'an dari speaker masjid di dekat rumah saya. Saya langsung teringat akan kegiatan ini. Ya, kegiatan tadarus Al-Qur'an di pagi hari selama bulan Ramadhan yang dilakukan para siswa Taman Pendidikan Al-Qur'an.
Biasanya, kita melakukan kegiatan tadarus Al-Qur'an setelah sholat atau setelah sholat tarawih berjamaah di malam hari. Namun, bagi sebagian anak, tadarus di malam hari tidak bisa diikuti dengan maksimal karena rasa kantuk yang datang bahkan saat tarawih. Oleh karena itu, TPQ di dekat rumah saya banyak membuat kegiatan di waktu pagi dan sore.
Tepat pukul 7 pagi, speaker masjid akan menyala dan surah Al-Fatihah akan dilantunkan oleh anak-anak. Setelah membaca Al-Fatihah, mereka akan membaca doa sebelum belajar dan memulai tadarus. Karena hari Minggu, anak-anak akan melantunkan ayat Al-Qur'an, tepatnya juz 30 secara bergantian. Biasanya, satu anak akan mendapatkan jatah satu surah pendek untuk tiap giliran. Dan untuk anak yang sudah agak besar, mendapatkan jatah satu surah yang agak panjang. Tadarus biasanya selesai sebelum jam 9 pagi.
Awalnya, kegiatan ini dilakukan setiap pagi selama bulan Ramadhan sejak masa pandemi covid. Karena sekolah yang libur dan hanya memberikan banyak penugasan ibadah, banyak siswa yang mengikuti tadarus pagi ini dengan semangat. Namun, karena sekolah sudah mulai masuk pada Ramadhan tahun ini, kegiatan tadarus pagi hanya dilakukan di hari libur dan sore hari sebelum berbuka puasa.
Sedikitnya ada tiga manfaat yang bisa disimpulkan dari kegiatan tadarus pagi para siswa-siswi di TPQ dekat rumah saya.
Keutamaan dari membaca Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci utama dalam agama Islam, setiap muslim, meyakini bahwa Al Quran adalah pedoman hidupnya. Umat Muslim percaya bahwa Al-Quran diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Tentunya, membaca Al-Qur'an akan mendapatkan pahala dan ganjaran baik dari Allah.
Rasulullah SAW. bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).
Apalagi jika membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Disebutkan juga secara rinci bahwa kebaikan di setiap huruf di dalam Al-Qur'an yang dibaca pada bulan Ramadhan bisa berlipat hingga 700 kali, jika diniatkan dengan sungguh-sungguh serta ikhlas, semata untuk mendapat ridho dan ampunan Allah SWT.
“Semua amalan anak adam akan dilipatgandakan (balasannya), satu kebaikan akan dibalas dengan 10 sampai 700 kali lipat.” (HR Muslim)
Melatih kepercayaan diri
Bagi anak-anak, berbicara di depan mikrofon bukanlah hal mudah. Seringkali mereka takut saat giliran mereka untuk mengaji dengan menggunakan mikrofon. Ya, mengaji di depan ustadz atau ustadzah saja sudah bikin grogi, apalagi jika mengaji di depan ustadz ustadzah dengan menggunakan pengeras suara yang bisa didengar orang tua mereka di rumah.
Dengan adanya tadarus ini, diharapkan bahwa kepercayaan diri anak bisa bertambah. Walaupun mungkin ada sedikit kesalahan membaca, kurang begitu lancar membaca, atau gangguan dari teman saat membaca Al-Qur'an, kemampuan dan keberanian anak sangat perlu diapresiasi.
Pacuan untuk membaca Al-Qur'an lebih baik lagi
Tidak semua anak memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an yang sama baiknya. Mungkin ada beberapa anak yang kurang lancar membaca, salah dalam mengucapkan beberapa huruf, panjang pendek yang masih belum benar, dan lain-lain. Semua itu hal wajar karena memang masih dalam fase belajar.
Dengan adanya tadarus ini, anak-anak yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an yang baik bisa memberikan contoh kepada teman-temannya. Juga, anak yang belum lancar membaca Al-Qur'an bisa terpacu untuk memperbaiki bacaan dan belajar kembali saat mendengar temannya.
Kegiatan ini juga mendapatkan reaksi yang positif dari masyarakat. Dari pengamatan saya, tidak ada lagi warga yang mendengarkan radio atau musik di pagi hari dengan suara yang keras. Para orangtua juga dengan semangat mengantar anak mereka untuk datang ke Masjid untuk belajar dan mengaji. Saya sendiri merasa pagi hari menjadi lebih tenteram karena mendengar suara anak-anak mengaji dengan sungguh-sungguh. Juga, saya ikut memperhatikan lantunan ayat Al-Qur'an dan mengingat hafalan beberapa surat pendek yang terkadang saya lupa.
Lagi pula, mendengarkan bacaan juga memberikan kita rahmat dan pahala. Perintah mendengarkan bacaan Al-Qur'an ini terdapat dalam surah Al-A’rof ayat 204, Allah berfirman:
Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
Bagaimana dengan lingkungan kalian? Apakah ada kegiatan semacam ini juga? Atau mungkin ada kegiatan lain?
