Apa Saja Peraturan Tidak Tertulis Saat Nonton Konser K-Pop?

Setelah berakhirnya era pandemi, banyak sekali para grup dan penyanyi dunia yang mengadakan konser, fanmeeting, atau world tour. Sebut saja Westlife, Lany, HONNE, dan masih banyak lagi. 

Tidak hanya penyanyi pop western, para grup K-Pop juga aktif mengadakan berbagai acara di luar negeri untuk menyapa berbagai fans internasional mereka. Sebut saja boygrup Straykids, Tomorrow X Together, NCT DREAM, ITZY, hingga BLACKPINK sukses mengadakan konser di Indonesia. 

Dan tentunya masih banyak lagi konser K-Pop yang akan diadakan di Indonesia hingga akhir tahun ini. Seperti konser SUGA / Agust D TOUR IN JAKARTA yang akan dilaksanakan pda bulan Mei 2023.

Baca juga: Must Have Item Saat Menonton Konser

Nah, buat kalian yang berencana untuk menghadiri konser K-Pop, ada beberapa peraturan tidak tertulis yang harus diperhatikan.

Tidak mengangkat lightstick lebih tinggi dari kepala

Setiap grup K-Pop biasanya memiliki sebuah merchandise khusus yang bisa memeriahkan konser atau penampilan para artis tersebut. Merch ini disebut dengan lightstick. Biasanya lightstick berbentuk seperti tongkat ringan yang bisa menyala dengan berbagai warna dan bentuk sesuai dengan warna resmi grup dan fans. Lightstick ini biasanya digunakan untuk mendukung dan menyemangati grup yang sedang tampil. Dengan berbagai bentuk dan warna, lightstick merupakan salah satu 'printilan' yang bisa memberikan keindahan dan keseruan maksimal saat konser. 

Untuk kalian yang mempunyai lightstick dan ingin membawanya saat konser, ada satu peraturan yang wajib kalian taati. Jangan mengangkat lightstick lebih tinggi dari kepala. Simply, karena bisa mengganggu orang lain atau fans yang juga menonton konser di belakang kalian.

Lightstick biasanya memiliki panjang reguler hingga 30 cm dan bisa memancarkan cahaya bahkan bunyi. Jika benda tersebut diangkat lebih tinggi dari kepala, tentu saja orang lain atau fans yang ada dibelakang tidak akan bisa menikmati konser karena pandangan yang tertutupi. Usahakan untuk mengangkat lightstick setinggi telinga dan mengangkatnya setinggi kepala di saat-saat tertentu saja.

Fokus pada handphone secara berlebihan

Baca juga: Tiga Ancaman Budaya Thrifting untuk Indonesia, Apa Saja?

ilustrasi menggunakan handphone saat konser (sumber: Tirto.id)

Baca juga: Friday Noraebang, Party Pemersatu Semua Fandom K-popers di Indonesia

Suatu saat yang berharga memang lebih baik jika diabadikan saat itu juga. Dengan handphone, kita bisa mengabadikan berbagai momen bahagia, termasuk pertemuan dengan idola di saat konser. 

Ada yang mengabadikan momen dengan mengambil sebanyak mungkin foto. Ada pula yang merekam setiap momen dalam bentuk  video pendek. Bahkan ada yang memang merekam satu idola secara khusus yang disebut dengan fancam. Ada banyak fans juga yang membawa berbagai banner lucu agar 'ter-notis' idola mereka. Para fans tersebut biasanya akan mengunggah berbagai foto dan video selama konser di sosial media mereka dengan tagar konser yang biasanya sudah ditentukan oleh komunitas fans sebelumnya.

Sayangnya, banyak fans yang menjadi terlalu berkonsentrasi untuk mendapatkan momen dengan handphone mereka dan melupakan euforia konser yang seharusnya bisa mereka rasakan. Padahal, tujuan utama untuk datang ke konser adalah untuk mendengar idola menampilkan lagu mereka dan bersenang-senang bersama. Bahkan, beberapa kali ada idola K-Pop yang secara khusus meminta fans untuk fokus pada penampilan mereka, bukan pada handphone.

Memaklumi fasilitas pendamping

Kalau yang ini sih untuk semua konser, ya. Kita sebagai penonton kadang harus memaklumi beberapa fasilitas yang sudah disediakan panitia. 

Misalnya, harga makanan yang mahal. Biasanya, akan tersedia satu area yang berisi berbagai food tenant agar para penonton bisa membeli berbagai makan sebelum hingga sesudah konser berlangsung. Para penjual makanan ini biasanya akan menyewa tempat di area makan dalam kurun waktu yang singkat dengan harga yang tentunya tidak murah. Oleh karena itu, wajar sekali rasanya jika harga makanan dan minuman di area konser memiliki harga yang sedikit mahal. Apabila terasa terlalu mahal, kalian bisa membawa makanan sendiri dari luar. Namun, segera habiskan sebelum masuk area konser, dan buang sampah pada tempatnya.

Lalu, antri di kamar mandi yang mengular. Dalam suatu konser, memang biasanya panitia menyediakan toilet tambahan untuk para penonton. Toilet ini berbentuk portabel yang bisa menampung lebih banyak penonton. Walaupun memang sudah ada tambahan toilet, sangat tidak mungkin toilet-toilet tersebut bisa menampung sangat banyak penonton dalam satu waktu. 

Ya, namanya aja event yang mendatangkan banyak orang. Sangat wajar apabila antri di kamar mandi lumayan mengular. Bahkan, jika jumlah penonton sangat membludak, antri di kamar mandi bisa mencapai setengah jam. Jadi, usahakan untuk tidak minum dan makan terlalu banyak sebelum konser berlangsung. 

Kebagian seating? Ya duduk dong

Suatu konser biasanya memiliki beberapa section penonton. Ada yang festival, biasanya penonton disediakan area untuk berdiri dan menikmati konser lebih dekat dengan panggung. Ada pula seating, dimana penonton akan membeli tiket untuk suatu tempat duduk di area tertentu.

Kita sebagai penonton harusnya bersikap yang sesuai dengan area nonton yang kita pesan. Apabila di area festival, kita bisa berdiri dan menikmati konser dengan leluasa, walaupun tanpa ada kursi untuk sekedar istirahat. Apabila kita memesan tiket di area duduk, ya tentunya kita harus duduk dan menikmati konser sesuai posisi duduk kita. Sayangnya, ada beberapa penonton yang mungkin terlalu bersemangat dan excited di area duduk yang membuat mereka tetap berdiri seperti penonton di area festival.

Hal ini bukan sesuatu yang baik dan bisa dicontoh, ya. Sekali lagi, kita harus bersikap dan menikmati konser sesuai area yang kita pesan. Saat kalian berdiri di area duduk, kalian akan menghalangi penonton di belakang kalian untuk menikmati konser. 

Wajib menjaga keselamatan diri sendiri

Penonton konser K-Pop (sumber: Liputan 6)

Yang terakhir adalah wajib menjaga keselamatan diri. Seperti yang kita tahu, kejadian rusuh saat konser itu banyak terjadi. Karena terlalu bersemangat untuk bertemu idol, banyak penggemar yang terlalu memaksakan diri.

Contohnya saat konser grup Wanna One pada tahun 2018 di Jakarta. Awalnya, konser berjalan lancar. Namun, setelah beberapa lagu ditampilkan, terjadi kericuhan penonton. Para penonton di kategori VIP, CAT 1, dan CAT 2 saling dorong agar bisa lebih dekat  dengan panggung. Alhasil, konser harus dihentikan selama 30 menit karena banyak penonton yang berdesakan. 

Yang terbaru, konser grup NCT 127 pada November tahun lalu juga berakhir rusuh. Konser pada hari pertama di Jakarta harus diberhentikan 30 menit lebih awal karena adanya kericuhan. Para penonton ramai-ramai untuk berusaha mendekat ke arah panggung hingga beberapa penonton jatuh dan pagar barikade roboh. Untungnya, konser di hari selanjutnya berjalan lebih tertib dan berlangsung sesuai rencana.

Dari dua konser di atas, kita harus belajar bahwa wajib untuk menjaga keselamatan diri sendiri. Kita boleh bersemangat dan menikmati konser dengan maksimal, tapi tidak dengan memaksakan diri untuk mendekat ke arah idola. Usahakan untuk menikmati jalannya konser dengan lebih sopan dan tertib. Para idola tentunya akan sedih bila melihat para penggemar terlalu memaksakan diri hingga terluka saat konser. Walaupun kenangan itu penting, keselamatan diri tetap yang utama. 

Let's behave and enjoy our concert!