Banyaknya abdi negara gadungan ini didukung oleh mudahnya akses menuju atribut abdi negara yang ilegal. Saat ini, atribut seperti seragam, topi, badge, dan banyak atribut abdi negara lain bisa dengan mudah didapatkan dimana saja. Bahkan, berbagai atribut ini tidak hanya dijual belikan via offline, tetapi juga bisa diakses di berbagai marketplace dengan harga yang terjangkau.Â
Masyarakat juga dianggap belum memiliki banyak pengetahuan tentang abdi negara. Kebanyakan dari kita mungkin menyadari bahwa kita sangat awam dan memiliki pengetahuan yang sangat sedikit tentang dunia abdi negara. Misalnya saja soal pangkat, banyak dari kita tidak mengetahui perbedaan pangkat dan jabatan di satuan TNI dan POLRI. Apalagi soal banyak istilah asing seperti letting, warna seragam, satuan tugas, dan lain-lain. Banyak dari kita ya hanya menyadari satu hal, kalau berseragam ya berarti abdi negara.
Bagaimana Cara Mengetahuinya?
Nah, bagi masyarakat awam, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang abdi negara gadungan atau tidak.Â
Pertama, perhatikan seragam dengan seksama. Untuk polisi, mereka biasanya menggunakan seragam dinas yang body fit. Hal ini karena polisi selalu diharuskan untuk menggunakan seragam yang rapi dan sesuai dengan ukuran tubuh. Jikalau ada yang menggunakan seragam kedodoran, kita bisa mempertanyakan hal tersebut. Seragam juga tidak bisa digunakan sembarangan. Jika tidak dalam kondisi berdinas, polisi atau tentara juga pasti meminimalisir penggunaan seragam.
Lalu, perhatikan dengan saksama atribut yang digunakan. Seragam petugas kepolisian selalu dilengkapi dengan atribut atau lambang yang menempel di pakaiannya. Banyak badge yang menempel, seperti tanda kepangkatan, badge kesatuan, kopsteken, dan lain-lain. Coba lakukan pengecekan ke google, apakah sesuai dengan tempat tugas atau pangkat yang tertera di seragam. Atau kita bisa tanyakan ke kenalan tentang hal ini.
Kedua, tanyakan identitas. Polisi atau tentara pasti memiliki kartu identitas. Bermodalkan informasi dari kartu identitas, kita bisa melakukan crosscheck ke instansi terkait melalui internet dan juga kenalan. Untuk tentara, tanyakan tentang Nomor Registrasi Pusat alias NRP. NRP adalah sistem penomoran yang dimiliki oleh TNI untuk tujuan administratif. NRP dibagi berdasarkan status anggota sebagai perwira, bintara, dan tamtama. Bagi perwira, angka NRP bernomor dari 10001 hingga 99999, sedangkan bagi bintara dan tamtama bernomor dari 100001 hingga 999999.
Intinya, jangan langsung terima informasi mentah-mentah. Di jaman yang sudah maju ini, kita bisa melakukan pengecekan informasi melalui apapun. Kita bisa menggunakan mesin pencarian seperti google, atau menggunakan segala koneksi dan kenalan untuk mendapatkan informasi.Â
Jadi, jangan sampai kita menjadi korban para abdi negara gadungan ini ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H