Sosok Jun Young (diperankan oleh Im Siwan) adalah psikopat yang sudah melakukan pembunuhan berantai sejak remaja. Jun Young adalah anak dari polisi Woo yang juga menyelidiki kasus pembunuhan wanita di sebuah hutan.Â
Jun Young melakukan pembunuhan dengan motif yang sama. Dia menemukan ponsel random yang terjatuh lalu menargetkan pemilik ponsel. Iya, sesederhana itu. Junyoung tidak memiliki alasan berarti dalam hal menentukan target pembunuhan.
Awalnya, Junyoung akan mencari tahu sosial media yang dimiliki oleh pemilik ponsel yang ia temukan. Dari sana, Junyoung mencatat banyak hal. Mulai dari tanggal ulang tahun, lingkup pertemanan, teman dekat, tempat bekerja, dan lain-lain.Â
Jika dirasa cukup, dirinya lalu mencoba membuka ponsel dengan menggunakan tanggal-tanggal penting yang berasal dari sosial media. Jika cara tersebut tidak berhasil, Junyoung akan memecahkan layar ponsel dan menghubungi si pemilik. Ponsel ditaruh di tempat reparasi yang sebenarnya ia jalankan. Disana, pemilik akan mengisi formulir perbaikan termasuk password ponsel yang rusak. Lalu, ponsel akan dipasang kamera yang selalu menyala dan juga aplikasi penyadap bernama Peepers.
Dari sanalah semua hal dalam kehidupan si pemilik bisa Junyoung ketahui. Junyoung lalu mencatat banyak detail kehidupan korban di selembar kertas kuning. Sama seperti sebelumnya, Junyoung akan membuat skenario untuk menghancurkan hidup korban terlebih dahulu sebelum menghabisi korbannya.
Dalam kasus Nami, Junyoung menghancurkan karir Nami terlebih dahulu. Junyoung juga menyamar menjadi pelanggan tetap cafe, bahkan hingga menjadi karyawan perusahaan keamanan ponsel. Puncaknya, Nami harus kehilangan pekerjaan, teman-temannya, bahkan hampir kehilangan satu-satunya orangtua yang dia punya, sang ayah.
Junyoung merupakan psikopat yang detail, berencana, dan manipulatif. Sembari mengumpulkan informasi, Junyoung akan mendekati korban dengan berbekal informasi tersebut. Semua berjalan sangat normal, bahkan terkesan seperti kebetulan yang sangat cocok. Ya sebenarnya karena semua sudah direncanakan, sih.Â