Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Kenapa Anak Muda Memilih untuk Nikah KUA?

18 Februari 2023   18:00 Diperbarui: 3 Maret 2023   17:04 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awal mula cuitan trend Nikah KUA (Twitter/@odongpejjj)

Awal bulan ini, Twitter diramaikan oleh naiknya salah satu thread cuutan dari akun @odongpejjj yang berbunyi "Aku nikah tahun 2021gratis karena di KUA doang terus foto dibelakangnya pohon pisang HAHAHAHA" disertai dengan foto dirinya dan sang istri yang berkebaya setelah akad nikah.

Awalnya, ia me-retweet salah satu cuitan tentang budget pernikahan. Siapa sangka, cuitan tersebut malah di-retweet lebih banyak orang yang juga melangsungkan pernikahan di KUA tanpa pesta. 

Banyak orang yang melakukan Nikah KUA selama pandemi kemarin. Tinggal berpakaian yang sopan, mendatangi KUA untuk akad, dan makan-makan secara sederhana dengan anggota keluarga inti. Sederhana, anti ribet, tapi tetap bermakna.

Awal mula cuitan trend Nikah KUA (Twitter/@odongpejjj)
Awal mula cuitan trend Nikah KUA (Twitter/@odongpejjj)

Alhasil, trend nikah KUA ini menjadi topik pembicaraan di berbagai sosial media. Banyak yang berkomentar bahwa trend #NikahKUA adalah hal yang bagus karena tidak termakan gengsi. 

Ada juga yang berkomentar bahwa trend ini bisa menghemat pengeluaran pernikahan. Bahkan ada yang sangsi karena trend ini tidak mungkin bisa dilakukan oleh para anak tunggal. 

Apa yang membuat anak muda banyak memilih Nikah KUA?

Kultur sisa pandemi

Pandemi memang memberikan banyak efek terhadap kehidupan manusia. Apalagi jika berkaitan dengan cara hidup. Termasuk soal cara merayakan pernikahan.

Pandemi membuat pemerintah menentukan banyak batasan kepada orang-orang yang ingin merayakan pernikahan mereka. 

Mulai dari perizinan yang relatif sulit, cara kerja pesta pernikahan, jumlah orang yang diundang, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar terjadi interaksi yang minim di masyarakat untuk mencegah lebih tersebarnya covid-19. 

Batasan-batasan ini ternyata berlaku untuk waktu yang lama karena pandemi juga berjalan kurang lebih tiga tahun lamanya. 

Masyarakat kemudian menjadi terbiasa dengan batasan ini dan berakhir mengadakan pesta pernikahan yang sederhana atau tidak mengadakan pesta seperti nikah KUA. 

Nikah anti-repot

Pesta pernikahan identik dengan kata repot dan ribet. Banyak hal yang harus diurus dan dipikirkan. 

Walaupun sudah menggunakan jasa wedding organizer, pesta pernikahan tetap menjadi peristiwa yang ribet hanya dengan memikirkannya saja. Mulai dari mengurus berkas-berkas pernikahan, pendapat keluarga, vendor, dll.

Nikah KUA menawarkan pernikahan yang sah tetapi tanpa kerepotan. Tentu masih ada banyak hal yang harus diurus. Namun, hal ini tentunya sangat sedikit jika dibandingkan dengan memiliki pesta pernikahan yang besar. 

Naiknya jumlah pernikahan di KUA sejak pandemi juga membuat banyak KUA mempercantik ruang nikah mereka. Contohnya seperti KUA Taman Sari, Jakarta Barat. 

KUA ini mempercantik ruang nikah dengan memasang backdrop dengan warna dasar putih dengan aksen emas. Kursi akad juga diganti dengan kursi empuk berwarna putih yang tidak kalah cantik. 

KUA juga menyediakan 20 kursi untuk orang tua dan pendamping pengantin. Ruangan juga sudah dilengkapi dengan AC hingga menjadi lebih sejuk dan nyaman. Revitalisasi yang dilakukan sejak tahun 2020 ini membuat Nikah KUA juga tidak kalah cantik dan layak. 

Nikah itu mahal

pernikahan sederhana (sumber: Fimela)
pernikahan sederhana (sumber: Fimela)

Saya setuju bahwa mahal murahnya sesuatu tergantung dari prespektif masing-masing. Namun, kata mahal memang sudah tersemat ke kata pesta pernikahan sejak lama. Untuk sebuah pernikahan impian, banyak orang harus merogoh koceknya sangat dalam. 

Apalagi jika menginginkan pesta pernikahan yang mewah. Bahkan, ada beberapa kasus dimana pengantin dan orang tua harus berhutang untuk membuat pernikahan yang mewah.

Saat ini, jasa wedding organizer membutuhkan biaya mulai dari belasan hingga ratusan juta. Apalagi jika menggunakan sistem wedding organizer dari tetangga yang menurut saya malah tidak bisa diestimasi berapa biayanya karena pasti ada pembengkakan. 

Rasa-rasanya kok sayang sekali untuk menggelontorkan uang segitu banyaknya untuk beberapa jam saja. 

Jika melangsungkan Nikah KUA, tentunya biayanya tidak akan sebesar pesta pernikahan lain. Dilansir dari laman Kementrian Agama Kabupaten Pati, pernikahan di KUA saat hari dan jam kerja tidak membutuhkan uang sepeser pun. 

Jika menginginkan pernikahan di KUA pada weekend atau setelah jam kerja, pengantin hanya akan dibebani untuk membayar uang sebesar Rp 600.000 saja. Jumlah ini tentunya sangat sedikit jika dibandingkan dengan biaya menggelar pesta pernikahan.

Kemampuan finansial yang realistis 

Saat ini, banyak anak mudah yang sudah sadar bahwa kemampuan finansial harus seiring dengan keinginan. Hal ini juga berlaku untuk pesta pernikahan. Buat apa menggelar pernikahan yang mewah, tetapi mengalami kesulitan mengatur finansial setelah menikah. 

Rasa-rasanya, tidak realistis jika harus menggelontorkan begitu banyak uang untuk pesta beberapa jam saja. 

Bentuk pemborosan ini seringkali dibenarkan hanya karena embel-embel sekali seumur hidup. Jadi, banyak anak muda yang lebih memilih untuk mengalokasikan uang untuk hal-hal lain seperti rumah dan biaya hidup setelah menikah. 

Pesta pernikahan bisa disesuaikan dengan kemampuan. Apabila mampu dan ingin, boleh kok menggelar acara pernikahan yang mewah dan mengundang banyak tamu. Jikalau berkeinginan untuk menikah secara sederhana juga tidak apa-apa. Tidak ada yang salah. 

Nikah KUA ataupun nikahan mewah, yang penting tidak membebani, memaksakan diri, dan memberikan kebahagiaan untuk semua orang.  Betul apa betul?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun