Awal bulan ini, Twitter diramaikan oleh naiknya salah satu thread cuutan dari akun @odongpejjj yang berbunyi "Aku nikah tahun 2021gratis karena di KUA doang terus foto dibelakangnya pohon pisang HAHAHAHA" disertai dengan foto dirinya dan sang istri yang berkebaya setelah akad nikah.
Awalnya, ia me-retweet salah satu cuitan tentang budget pernikahan. Siapa sangka, cuitan tersebut malah di-retweet lebih banyak orang yang juga melangsungkan pernikahan di KUA tanpa pesta.Â
Banyak orang yang melakukan Nikah KUA selama pandemi kemarin. Tinggal berpakaian yang sopan, mendatangi KUA untuk akad, dan makan-makan secara sederhana dengan anggota keluarga inti. Sederhana, anti ribet, tapi tetap bermakna.
Alhasil, trend nikah KUA ini menjadi topik pembicaraan di berbagai sosial media. Banyak yang berkomentar bahwa trend #NikahKUA adalah hal yang bagus karena tidak termakan gengsi.Â
Ada juga yang berkomentar bahwa trend ini bisa menghemat pengeluaran pernikahan. Bahkan ada yang sangsi karena trend ini tidak mungkin bisa dilakukan oleh para anak tunggal.Â
Apa yang membuat anak muda banyak memilih Nikah KUA?
Kultur sisa pandemi
Pandemi memang memberikan banyak efek terhadap kehidupan manusia. Apalagi jika berkaitan dengan cara hidup. Termasuk soal cara merayakan pernikahan.
Pandemi membuat pemerintah menentukan banyak batasan kepada orang-orang yang ingin merayakan pernikahan mereka.Â
Mulai dari perizinan yang relatif sulit, cara kerja pesta pernikahan, jumlah orang yang diundang, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar terjadi interaksi yang minim di masyarakat untuk mencegah lebih tersebarnya covid-19.Â
Batasan-batasan ini ternyata berlaku untuk waktu yang lama karena pandemi juga berjalan kurang lebih tiga tahun lamanya.Â