Baru-baru ini, ada salah satu drama korea bertema unik yang naik daun di Netflix. Drama Korea tersebut berjudul Crash Course in Romance.Â
Drama Korea Crash Course in Romance bercerita tentang seorang guru matematika bernama Choi Chi Yeol (diperankan oleh Jung Kyung Ho) yang sangat populer. Banyak sekali murid yang ingin masuk ke tempat bimbingan belajar tempatnya bekerja yang bernama Prince Academy.Â
Di balik itu semua, Chi Yeol harus mengalami gangguan kecemasan karena beban kerja yang tinggi. Chi Yeol menjadi lebih sensitif, acuh tak acuh, dan mengalami gangguan makan.
Kehidupannya tiba-tiba berubah saat menyantap makanan dari toko banchan (toko lauk pauk di Korea Selatan) yang dikelola oleh seorang bernama Nam Haeng Seon (diperankan oleh Jeon Do Yeon). Berbanding terbalik dengan kepribadian Chi Yeol, Haeng Seon memiliki kepribadian yang positif.Â
Tanpa diduga, anak Haeng Seon yang bernama Nam Hae Yi (diperankan oleh Roh Yoon Seo) merupakan siswa di bimbel tempat  Chi Yeol bekerja.
Drama ini memberikan gambaran hangat tentang bagaimana kehidupan para siswa sekolah menengah di Korea Selatan yang sangat ketat tetapi dibalut hangatnya cinta dalam sebuah makanan. Karena drama korea ini pula, sistem pendidikan, lebih tepatnya bimbel, di Korea Selatan makin disorot.
Hagwon, Bimbel yang Ketat dan Mahal tetapi Penuh Privilege
Tempat bimbingan belajar non-formal atau les biasa disebut dengan hagwon di Korea Selatan. Seperti hal-nya di Indonesia, hagwon memberikan tambahan pelajaran seperti Bahasa Inggris, Bahasa Korea, Fisika, Sosial, dan Matematika.Â
Tidak hanya untuk mapel biasa, hagwon juga memberikan skill diluar pelajaran seperti alat musik, menari, menyanyi, dll. Biasanya, hagwon diluar mapel formal disebut dengan academy.