Seharusnya seklah bisa melakukan berbagai hal untuk mencegah dan mengatasi terjadinya bullying. Sekolah harus bisa menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan kondusif dengan cara membangun komunikasi yang lebih efektif dengan murid dan orang tua. Sekolah juga bisa juga membuat kebijakan anti-bullying seperti tidak menerima siswa yang pernah melakukan bullying, selalu memberikan ceramah dan diskusi terkait bullying, dan memberikan perlindungan ekstra kepada korban bullying serta hukuman yang sesuai untuk pelaku.
Selalu ada konsekuensi atau apa yang diperbuat
Apa yang Kita Tanam, Itulah yang Kita Tuai
Pepatah di atas sangat cocok untuk menggambarkan kondisi Yeon Jin setelah bertemu Dong Eun saat dewasa. Di masa mudanya, ia melakukan berbagai hal buruk (bahkan sampai dewasa) dengan mem-bully Dong Eun. Saat ini, kondisi berbalik. Yeon Jin mendapatkan pembalasan dari Dong Eun setelah apa yang ia perbuat dahulu.
Banyak hal yang dilakukan Dong Eun untuk mengancam keberadaan Yeon Jin. Mulai dari mendekati anak satu-satunya, membuat semua anggota geng meninggalkannya, hingga membuat rumah tangganya berantakan.
Kita bisa belajar bahwa apa yang kita perbuat dahulu, baik atau buruk, akan mendapatkan pembalasan yang setimpal di kemudian hari.
Balas dendam terbaik adalah pencegahan
Membalaskan dendam karena di-bully tidak harus dengan melakukan hal yang mengerikan seperti Dong Eun. Ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk membalaskan dendam. Dan balas dendam yang paling utama adalah dengan melakukan pencegahan.
Siapa yang ingin anak, kakak, adik, teman, atau anggota keluarga di-bully?
Tidak ada bukan?
Pencegahan yang bisa kita lakukan adalah dengan melalui keluarga dan juga anak. Anak adalah produk hasil orang tua dan lingkungan. Jadi, didik anak untuk menjadi sosok yang baik, yang bisa mendeteksi sedini mungkin terjadinya bullying, yang mampu melawan, dan mampu memberikan bantuan  jika terjadi bullying.
Lalu, pencegahan melalui keluarga. Kita bisa memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan cara memperlihatkan interakasi antar anggota keluarga yang baik. Kita juga bisa membangun rasa percaya diri anak agar mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi dengan baik. Anak harus ditanamkan nilai-nilai etika terhadap sesama. Dan jangan lupa untuk selalu mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari lingkungan, televisi, dan juga berbagai sosial media.
Nah, itu tadi sedikit pelajaran yang bisa kita petik dari drama korea The Glory. Saat ini, drama korea The Glory masih bisa disaksikan melalui platform Netflix. Season kedua drama ini akan mulai tayang pada tanggal 10 Maret di platform yang sama.