Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Impulsive Buying yang Bikin Pusing Tujuh Keliling

15 Januari 2023   18:00 Diperbarui: 15 Januari 2023   18:03 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi impulsive buying (sumber: idntimes.com)

Selalu pikiran dengan matang sebelum membeli suatu barang, apalagi jika barang tersebut memiliki harga yang lumayan mahal atau melebihi alokasi total pengeluaran untuk keinginan dalam satu bulan.

  • Boleh sesekali, tapi dibatasi.

Boleh sesekali membeli barang yang ada diluar anggaran, tetapi harus dibatasi. Pertama, batasi waktunya. Keinginan bisa dipenuhi tapi tidak untuk setiap bulannya. Pastikan untuk memikirkan dengan matang apa yang akan kita beli. Apabila akan memberikan self-reward untuk diri sendiri, rencanakan. Buat perkiraan tentang waktu yang tepat untuk alokasi itu. Apalagi self-reward tidak harus dituruti tiap bulan dan tidak harus mahal. 

Kedua, batasi jumlahnya. Pastikan untuk tidak mengeluarkan uang lebih dari jumlah alokasi uang untuk total keinginan. Apalagi jika jumlah keseluruhan uang impulsive buying lebih dari total uang untuk kebutuhan, haduuuh.. Sudah pasti dibikin boncos dan pusing untuk ngatur keuangan plot lainnya.

  • Minta tolong orang terdekat untuk mengingatkan

Saat kita sudah mulai kewalahan untuk menahan diri, mintalah bantuan orang lain. Kita pasti punya anggota keluarga atau teman yang bisa membantu mengingatkan kita apabila sudah ada tanda-tanda impulsive buying. Terkadang, teguran dari orang lain yang terpercaya benar-benar bisa menjadi alarm agar kita tidak kebablasan dalam membelanjakan uang.

  • Tidak memasang banyak aplikasi marketplace

Salam satu hal yang saya pribadi lakukan sampai saat ini adalah tidak memiliki banyak marketplace. Bahkan terkadang saya mencopot pemasangan semua aplikasi marketplace. Aplikasi-aplikasi tersebut biasanya saya pasang saat akan membeli suatu barang yang tidak ada di kota saya, atau yang memang sudah saya incar sejak lama, tentunya dengan pertimbangan matang.

Secara tidak langsung, diri sendiri menjadi enggan untuk berbelanja secara impulsif saat tidak memiliki aplikasi yang bisa mempermudah pembelian. 

Bagaimana menurut kalian?

Ada tambahan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun