Berbelanja mainan untuk anak-anak adalah hal yang biasa. Hal itu juga yang saya lakukan tiap kali keponakan saya berulang-tahun. Selain membelikan mainan, saya juga biasa membawa buku-buku saat berkunjung ke rumah mereka, dan itu semua dari toko mainan yang sama.
Saat berbelanja di toko mainan, kita bisa melihat bahwa banyak sekali jenis mainan yang ditawarkan. Mulai dari mainan yang jadul, hingga mainan yang lumayan canggih.Â
Kita juga bisa bertemu banyak kalangan di toko mainan. Ada anak-anak usia SD yang berbelanja mainan sendiri, para keluarga bersama anak-anak mereka, dan ada pula orang dewasa yang membeli mainan untuk anak, keponakan, bahkan diri mereka sendiri.
Ya, orang dewasa juga ada yang membeli mainan untuk diri mereka sendiri, loh. Banyak dari mereka membeli mainan yang sudah mereka idamkan sejak kecil. Atau memang sangat menyukai satu mainan hingga mengoleksinya.
Biasanya, fenomena ini selalu identik dengan istilah Kidult.
Kidult, Orang Dewasa yang Suka Barang Anak-Anak?
Kidult adalah gabungan dari dua kata, kid yang berarti anak dan adult yang berarti dewasa.Â
Menurut Urban Dictionary, A kidult is an adult that prefers items that society deems are for a younger person. An adult who plays with toys or games. Also could be an adult who wears clothing that a teenager or younger person would wear.Â
(Kidult adalah orang dewasa yang lebih menyukai barang-barang yang masyarakat peruntukkan untuk orang yang lebih muda, orang dewasa yang memainkan mainan anak-anak, atau orang dewasa yang menggunakan pakaian remaja atau anak-anak)
Oxford Languages juga mendefinisikan kidult sebagai orang dewasa yang mempunyai selera kekanak-kanakan (an adult with childish tastes).Â