Ya, perusahaan Sinterklas ini berada di Kutub Utara.Â
Tim yang melihat adiknya berubah menjadi peri, mulai panik dan mencari cara agar bisa menjemputnya pulang. Tim, Dongle, dan beberapa teman Boss Baby melakukan berbagai cara untuk berangkat. Mulai dari masuk ke paket, portal ajaib, hingga naik pesawat.
Boss Baby yang menggantikan pekerjaan Dongle di perusahaan pun mulai menyadari bahwa pekerjaan disana sangat tidak efektif dan masih sangat manual. Boss Baby yang memang arogan dalam memimpin, membuat banyak terobosan dan menyulut api hingga Sinterklas dan para peri bertengkar. Bahkan, Sinterklas sempat keluar dari perusahaan.Â
Boss Baby kemudian disadarkan oleh kedatangan Tim dan mulai memperbaiki semua kekacauan yang telah dibuatnya.
Menurut saya pribadi, film ini sangat nyaman ditonton. Boss Baby yang menyebalkan, songong, tetapi sangat lucu ini selalu menjalani love hate relationship dengan kakaknya yang agak emosional dan dramatis, Tim. Walaupun sekarang mereka sudah bisa berkompromi, perdebatan mereka selalu mewarnai hari-hari.Â
Apalagi dengan kemunculan Sinterklas dan para peri bisa membuat kita menyadari satu hal penting, yaitu apresiasi dan pengakuan. Walaupun sederhana dan terkesan sepele, hal ini bisa menjadi penyulut kobaran api di dalam perusahaan yang bahkan sudah terasa seperti keluarga.Â
Film The Boss Baby: Christmas Bonus bisa menjadi alternatif tontonan saat libur NATARU tiba.
Tertarik menonton?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H