Beberapa hari yang lalu adalah jadwal saya untuk kembali melakukan donor darah di Palang Merah Indonesia. Ya, saya memang sudah rutin melakukan kegiatan donor darah sukarela tiga bulan sekali sejak beberapa tahun yang lalu.Â
Saat sekolah menengah, saya mengikuti salah satu ekstrakurikuler Palang Merah Remaja. Salah satu kampanye yang selalu kami lakukan adalah kampanye untuk donor darah. Jadi, saya lumayan familiar dengan kegiatan donor darah sukarela.
Menurut Palang Merah Indonesia, donor darah adalah proses penyumbangan darah untuk tujuan transfusi darah. Sedangkan, transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari orang yang sehat dan memenuhi syarat pada seorang yang membutuhkan.Â
Kemudian, Donor Darah Sukarela (DDS) adalah orang yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. Banyaknya DDS yang rutin donor darah, dapat memenuhi kebutuhan darah setiap hari.Â
DDS membantu tersedianya darah sehat yang sudah siap diolah dan siap digunakan kapan pun. Hal ini tentu sangat membantu orang lain yang membutuhkan darah.
Kegiatan donor darah ini bisa dilakukan di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI yang ada di tiap kota di Indonesia. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum mendonorkan darah.
Kita harus merasa sehat jasmani dan rohani, berusia 17 sampai dengan 60 tahun. Kita juga harus memiliki berat badan minimal 45 Kg, tekanan darah normal (Sistole 100 - 180 dan Diastole 70 - 100) dan kadar haemoglobin 12,5-17,0 gr/dL%. Terakhir, minimal 2 bulan setelah donor darah terakhir agar sesuai dengan siklus regenerasi darah.
Berikut adalah beberapa manfaat donor darah yang dapat kita rasakan.
Manfaat Donor Darah Bagi Diri
Membantu sesama
Ini adalah manfaat pertama donor darah. Kita bisa membantu sesama, membantu orang-orang lain yang membutuhkan darah.Â
Saya ingat sekali saat paman saya membutuhkan transfusi darah karena penyakit kanker nasofaring yang beliau derita.Â
Saya selaku anggota keluarga yang paling muda dan mudeng soal donor darah diminta untuk bolak-balik ke UTD PMI untuk mendapatkan beberapa kantong darah.Â
Seringkali saya bertemu dengan beberapa orang yang juga membutuhkan darah untuk keluarga mereka disana. Entah karena penyakit, atau karena musibah kecelakaan.Â
Mereka datang dengan raut lega tapi juga khawatir. Lega karena ada kesempatan untuk mendapatkan darah, khawatir karena apakah darah untuk golongan darah yang keluarga mereka butuhkan tersedia. Setelah mendapatkan darah, mereka dengan semangat membawa kantong darah kembali ke rumah sakit untuk diserahkan.
Maklum, di kota kecil kami memang belum banyak yang mendonorkan darah dengan sukarela. Bahkan, seringkali kosong untuk golongan darah AB dan B.Â
Saya juga pernah merasakan tidak mendapatkan darah untuk paman saya karena stok di PMI kosong. Mau tidak mau, keluarga kami mencari donor darah pengganti karena tidak ada anggota keluarga kami yang bisa mendonorkan darahnya karena berbagai alasan. Syukurlah, salah satu teman saya bersedia memberikan darahnya.
Jujur, setelah mengalami hal-hal ini, saya menjadi semakin rutin berdonor.
Sedekah selain uang
Dilansir dari Merdeka.com, sedekah berasal dari bahasa Arab, ash-shadaqah yang berarti pemberian yang disunahkan (tidak wajib).Â
Dalam hal ini pemberian bisa berbentuk harta, seperti uang dan benda. Namun, sedekah tidak hanya sebatas itu saja.Â
Dilansir dari Republika, sedekah juga bisa berbentuk kegiatan, seperti menolong dan membahagiakan orang lain.
Nah, menurut saya pribadi, mendonorkan darah termasuk dalam kegiatan membantu orang lain. Secara tidak langsung, kita bisa menolong orang, yang merupakan salah satu bentuk sedekah.Â
Pemeriksaan kesehatan gratis
Salah satu keuntungan dari mendonorkan darah adalah tes pemeriksaan kesehatan gratis.Â
Kenapa begitu?
Jawabannya adalah karena darah tidak bisa langsung diberikan. Darah harus dipastikan steril, sehat, dan melalui beberapa tahapan pengolahan.Â
Kita harus memastikan bahwa diri kita sehat terlebih dahulu. Makan makanan yang bergizi seperti sayur, buah, daging, dan biji-bijian. Berolahraga juga akan sangat berpengaruh pada hasil tes awal.Â
Sebelum kita mendonorkan darah, tekanan darah dan juga kadar hemoglobin dalam darah akan dipastikan normal dan sehat. Pada tahap ini saja, kita dipastikan sehat terlebih dahulu dan memenuhi syarat mendonorkan darah.
Kemudian, darah akan diolah setelah diambil. Darah akan melalui beberapa tahapan tes untuk mengetahui apakah darah kita bebas dari berbagai penyakit beresiko seperti kanker, HIV/AIDS, Hepatitis, Penyakit Menular Seksual, dan lain-lain.
Apabila darah mengandung berbagai penyakit yang beresiko, di pendonor akan diberitahu melalui kontak person yang telah diberikan saat mengisi formulir donor sebelumnya.
Nah, itu tadi beberapa manfaat donor darah yang saya rasakan. Tertarik berdonor?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H