Beberapa hari yang lalu, saya dan beberapa teman makan di salah satu restoran All You Can Eat yang ada di kota kami. Kami memilih salah satu restoran dengan konsep Korean Barbeque untuk merayakan beberapa hal sebelum tahun berganti (sekaligus self reward di tanggal muda).Â
Saat kami masuk, kami langsung ditawari berbagai paket untuk beberapa orang. Karena kami datang bertiga, kami memilih set untuk tiga orang dengan pilihan bebas refill untuk semua menunya.Â
Kami pun diarahkan untuk mengambil sendiri berbagai jenis daging yang sesuai dengan paket yang sudah dipilih. Setelah panggangan dan daging sudah siap, kami dipersilahkan untuk memasak sendiri daging pilihan kami.
Walaupun merogoh kocek yang lumayan dalam, kami pun makan berbagai jenis daging dan side dish dengan sukacita dalam jangka waktu tertentu.
Sebenarnya apa sih restoran All You Can Eat itu?
Restoran All You Can Eat adalah jenis restoran dimana pengunjung akan dikenakan harga tetap untuk masuk dan diperbolehkan untuk makan sebanyak yang mereka inginkan dalam batas waktu tertentu.Â
Restoran ini biasanya berbentuk prasmanan, di mana pengunjung bisa bebas mengambil makanan sebanyak yang mereka mau karena makanan sudah tersedia dalam wadah-wadah besar.Â
Biasanya harga yang ditawarkan untuk paket AYCE tidaklah murah dikisaran puluhan ratusan ribu rupiah. Selain makanan utama, restoran biasanya juga menyediakan berbagai makanan pendamping dan juga beberapa jenis minuman gratis.Â
Secara otomatis, pengunjung biasanya akan berusaha untuk tidak rugi karena sudah membayar tidak sedikit untuk kesempatan makan sepuasnya.
Apa Restoran Tidak Rugi?
Bisa iya bisa tidak.
Mungkin mereka akan merugi apabila ada pengunjung yang bisa makan banyak dalam waktu tertentu. Namun, apabila mereka kedatangan pengunjung dengan kemampuan makan biasa, mereka bisa saja meraup untung.Â
Berikut adalah beberapa trik yang dilakukan restoran All You Can Eat agar tidak rugi.Â
- Memberikan batas waktu dan charge
Restoran All You Can Eat biasanya memberikan batasan waktu kepada pelanggan untuk menikmati semua masakan. Batasan waktu ini beragam. Biasanya sekitar 90-120 menit.Â
Sejujurnya, saya merasa agak was was juga saat makan di restoran AYCE perkara waktu ini. Secara tidak sadar, kita merasa agak terburu-buru karena ada batasan ini.
Karena konsep restoran yang di mana kita bisa makan sepuasnya, terkadang pengunjung menjadi kalap atau mengambil berbagai makanan melebihi batas wajar. Jadi tinggi kemungkinan ada makanan yang disisakan oleh pengunjung.Â
Oleh karena itu, kita juga akan dikenakan charge atau denda apabila tidak bisa menghabiskan seluruh makanan yang telah diambil.Â
Denda ini juga jumlahnya beragam. Biasanya kita bisa dikenakan lima puluh sampai seratus ribu rupiah tiap porsi. Ada juga restoran yang menerapkan jumlahnya berdasarkan berapa gram makanan yang tersisa.Â
Oleh karena itu, cobalah untuk memakan berbagai menu dalam paket yang ditawarkan dalam jumlah yang wajar. Coba setiap menu dalam jumlah yang sedikit. Baru kemudian bisa menambah di menu yang menurut kamu enak dan worth to buy. Jangan sampai terkena charge karena makanan sisa dan waktu yang melebihi batas.
- Menyediakan beragam side dish
Semua restoran All You Can Eat pasti menawarkan makanan pendamping atau side dish dengan harga yang terjangkau. Hal ini bisa membuat pengunjung tertarik membeli.Â
Mulai dari berbagai sup, saus, bahkan makanan berat lain akan ditawarkan walaupun kita sudah memesan paket berisi berbagai jenis daging yang bisa kita makan sepuasnya.
Nah, adanya berbagai side dish ini bisa menambah pilihan untuk pengunjung selain daging yang menjadi menu utama. Pertama, side dish bisa membuat lebih cepat kenyang. Sehingga jumlah daging yang dikonsumsi menjadi lebih sedikit.Â
Kedua, rasa kenyang ini bisa mengakibatkan adanya makanan sisa pada menu utama. Di sini, restoran bisa menghindari rugi sekaligus mendapatkan untung karena charge.Â
- Porsi dan alat makan yang relatif kecilÂ
Saat dilihat-lihat, sebenarnya restoran AYCE memiliki ukuran peralatan makan yang lebih kecil daripada restoran biasa. Piring atau mangkuk yang digunakan biasanya berukuran kecil.Â
Hal ini lumayan masuk akal karena banyaknya menu yang ditawarkan untuk satu paket. Ini juga salah satu trik dari restoran untuk memengaruhi pikiran pengunjung.
Kita akan merasa bahwa sudah makan begitu banyak makanan jika melihat tumpukan piring atau mangkuk yang telah digunakan. Padahal sebenarnya, tidak sebanyak yang kita pikirkan.Â
Saya merasa tipe irisan dagingnya tipis tapi lebar. Piring atau mangkuk yang kecil juga tidak bisa menampung banyak side dish yang ditawarkan.Â
Ini menjadi salah satu trik supaya restoran tidak merugi. Karena jika dipikir lagi, tidak begitu banyak bahan makanan yang 'dikorbankan'. Kecenderungan untuk pengunjung dikenai charge juga tinggi karena jika pengunjung merasa kalap, makanan yang diambil juga makin banyak. Dan akhirnya, banyak makanan yang tersisa.Â
Nah, itu tadi beberapa trik restoran AYCE agar tidak mengalami kerugian. Ada tambahan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H