Radio adalah salah satu media penyiaran yang sudah ada sejak zaman dahulu.Â
Saat saya kecil, satu-satunya hiburan di rumah nenek hanyalah sebuah radio tua bertenaga baterai yang selalu dihidupkan setiap saat. Nenek saya bahkan masih sangat mencintai radio sampai saat ini.
Radio juga memberikan kenangan manis selama sekolah menengah. Saat itu, sekolah saya menjadi satu-satunya sekolah yang memiliki radio di kota kami, dan bahkan bertahan hingga saat ini.
Radio sekolah ini sebenarnya merupakan bagian dari ekstrakurikuler broadcasting di sekolah. Ekstrakurikuler broadcasting ini memiliki berbagai kegiatan seperti liputan acara penting di luar dan dalam sekolah, aktif mengisi konten mading, dan siaran radio.Â
Bahkan, sekolah kami memiliki ruang broadcasting khusus dan ruang radio. Nah, siaran radio ini menjadi wadah siswa diluar keanggotaan ekskul ini agar bisa berpartisipasti dalam siaran.
Jujur, pertamanya saya tidak begitu mendengarkan radio sekolah. Mungkin karena sudah banyaknya aplikasi pemutar musik dan hiburan lain seperti YouTube.Â
Paling saat bosan mendengar lagu-lagu kesukaan saya, radio sekolah menjadi pilihan karena playlist yang lumayan random.Â
Suatu hari, teman saya memberitahu bahwa dia akan menyatakan rasa sukanya kepada salah satu teman kali lewat radio sekolah.
Emang bisa ya?
Bisa, dong. Di radio sekolah kami, ada salah satu segmen berjudul LAPINDO (Lagu Pop Indonesia). Segmen musik di radio sekolah kami ini ada setiap hari dimulai di sore hingga malam hari.Â