Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022 | putriwulandari22022000@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Problematika Guru Kelas 1 SD: Mengajarkan Calistung atau Materi?

26 November 2022   19:59 Diperbarui: 30 November 2022   14:00 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi guru membantu siswa belajar (sumber: shutterstock via kompas.com)

Dilansir dari laman Kemendikbud, penguasaan membaca, menulis dan berhitung (Calistung) bukan merupakan kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh para peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 

Ditambahkan dari laman The Asian Parent, calistung bukannya dilarang untuk diajarkan, tetapi pendekatan yang digunakan untuk anak TK adalah pendekatan pra-literasi dan pra-membaca. 

Siswa memang diajarkan calistung tetapi dengan cara yang berbeda yang meliputi beberapa komponen seperti pemahaman bahasa lisan (berbicara dan mendengarkan), pemahaman/pengenalan buku, pemahaman kata dan bunyi, pengenalan/pemahaman huruf atau alpabet, dan pemahaman/pengenalan tulisan. 

Ingat lagi, pengenalan.

Anak TK tidak boleh hanya fokus pada kecerdasan linguistik dan logika matematika melalui calistung. Apalagi, ada 9 jenis kecerdasan menurut Howard Gardner, yaitu kecerdasan musikal, naturalis, linguistik, interpersonal, intrapersonal, visual spasial, logika matematika, kinestetik, dan moral. 

Nah, sembilan jenis kecerdasan inilah yang seharusnya menjadi fokus pembelajaran. Orang tua bisa fokus mencari kecenderungan jenis kecerdasan yang anak miliki dengan aktivitas-aktivitas sederhana di TK atau PAUD. 

Selanjutnya, kecerdasan ini bisa dikembangkan dengan lebih optimal. 

ilustrasi belajar calistung (sumber: CNN Indonesia)
ilustrasi belajar calistung (sumber: CNN Indonesia)

Sayangnya, tetek bengek soal tidak memfokuskan anak pada calistung saat TK atau PAUD ini berimbas besar saat anak mulai masuk kelas 1 SD. Kata N, sebagian besar siswanya belum bisa calistung dengan lancar dan menghambat pembelajaran.

Pertama, mengajarkan anak calistung itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak cukup satu dua bulan saja. Anak bisa dengan lancar calistung paling tidak dalam kurun waktu 1 tahun. 

Kedua, materi untuk siswa kelas 1 SD rasanya seperti 'berlari'. Disaat anak belum bisa calistung, ada pula materi lain di berbagai mata pelajaran yang harus diajarkan. Dan materi tersebut tidaklah sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun