Kalau di Korea, perguruan tinggi menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan di masa depan menurut masyarakat.Â
CSAT atau Suneung menjadi tes atau ujian yang harus dilalui siswa agar bisa masuk ke Perguruan Tinggi sesuai keinginan mereka.Â
Kenapa bisa begitu?
Seoul University, Korea University, dan Yonsei University atau biasa disingkat dengan SKY University, KAIST University, dan Postech Univertity adalah beberapa perguruan tinggi paling berpengaruh dan bergengsi di Korea Selatan.Â
Banyak lulusan dari perguruan tinggi tersebut diterima di perusahaan besar seperti Hyundai dan SAMSUNG.Â
Dengan diterima di perusahaan-perusahaan besar tersebut, masa depan mereka terasa terjamin dan aman. Oleh karena itu, siswa sekolah menengah berlomba-lomba untuk menjadi mahasiswa disana.Â
Banyak usaha yang mereka lakukan. Mulai dari kegiatan belajar mandiri di sekolah, memperbanyak portofolio dan sertifikat, menghadiri berbagai akademi hingga larut malam, bahkan membeli berbagai latihan soal Suneung tahun lalu.Â
Pokoknya, makan-tidur-belajar-ulangi lagi. Kegiatan belajar 10-10 (ten to ten) atau belajar dari jam 10 pagi hingga 10 malam biasa dilakukan siswa sejak usia muda. Segala usaha tersebut semata-mata dilakukan agar bisa melewati Suneung.
Apa itu CSAT atau Suneung?
Buat kalian yang belum tau, CSAT atau College Scholastic Ability Test atau dalam bahasa Korea disingkat menjadi Suneung (수능), adalah jenis ujian standar untuk diterima di universitas Korea Selatan. Suneung ini dikelola oleh Institut Kurikulum dan Evaluasi Korea.Â
Orientasi dari Suneung ini adalah untuk diterima di perguruan tinggi tujuan. Kalau di Indonesia mungkin gabungan dari Ujian Nasional dan UTBK yang dilakukan untuk bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri.Â
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kanal YouTube Asian Boss, siswa harus mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Korea untuk 80 menit, 100 menit untuk matematika, kemudian istirahat makan siang.Â
Setelah makan siang, ujian dilanjutkan selama 70 menit untuk Bahasa Inggris lalu 30 menit untuk mata pelajaran sejarah, 30 menit untuk mata pelajaran pilihan, dan 40 menit untuk bahasa asing. Ujian ini memakan waktu sekitar 8 jam.Â
Suneung dilaksanakan pada bulan November di tanggal yang berbeda-beda tiap tahunnya 2023. Tahun ini, Suneung akan dilaksanakan pada 17 November 2022. Ujian akan mulai 06:40 pagi dan berakhir di sore harinya.Â
Saking berpengaruhnya Suneung, banyak tempat yang memutuskan tutup selama ujian berlangsung. Bandara, restoran, dan toko akan banyak yang tutup apalagi di sekitar lokasi ujian.Â
Hal ini bertujuan agar keadaan menjadi lebih sepi dan siswa bisa lebih fokus dengan ujian.Â
Banner-banner penyemangat juga memenuhi kiri kanan jalan, bahkan lebih banyak daripada saat kampanye politik. Polisi juga bersedia memberikan tumpangan gratis kepada siswa yang akan terlambat mengikuti ujian.Â
Tempat keagamaan apapun akan memberikan acara 'kirim doa' supaya siswa bisa mengerjakan ujian dengan baik. Siswa dan juga guru akan berusaha menyemangati bahkan hingga memberikan bekal camilan.
Nah, masih agak mirip dengan UN, bukan? Secara sederhana, CSAT atau Suneung berada di satu tingkat di atas Ujian Nasional. Bedanya, mata pelajaran yang diujikan berjumlah lebih banyak dan dijadikan dalam satu hari.
Namun, walaupun terlihat seperti ujian bisa, ada hal yang harus diperhatikan dari Suneung, yaitu mental dan fisik siswa.Â
Siswa juga anak biasa yang ingin bermain
Jangan lupakan bahwa siswa adalah anak biasa yang juga ingin bermain. Bayangkan, di usia remaja yang seharusnya kita bertumbuh, mengenal orang baru, hangout dengan teman, harus menghabiskan waktu untuk belajar. Tentunya ini sangat melelahkan secara mental dan fisik.Â
Rutinitas yang monoton juga beperan besar dalam hal ini. Keharusan untuk belajar dengan keras hingga larut seringkali membuat siswa jenuh. Oleh karena itu, sedikit bermain dengan teman juga dibutuhkan.
Kelelahan
Karena belajar hingga larut malam, banyak siswa yang berakhir kelelahan. Sering mengantuk dan daya tahan tubuh yang menurun banyak dialami siswa yang menyiapkan ujian Suneung. Bahkan, saat ujian pun banyak siswa yang tidur, mimisan, bahkan pingsan.Â
Gangguan Kecemasan hingga depresi
Suneung adalah ujian yang sangat penting. Ujian ini tentunya memiliki beban dan tekanan yang besar. Siswa harus terus berusaha untuk belajar.Â
Dalam wawancara yang dilakukan oleh BBC, banyak siswa yang merasa sangat cemas atas ujian ini. Bahkan ada beberapa dari mereka yang berujung depresi dan upaya penghilangan nyawa karena mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Karena beberapa hal di atas, orang tua juga memiliki peran penting. Selalu mendukung anak, memberikan asupan gizi yang seimbang, dan menyadari bahwa anaknya juga anak biasa yang membutuhkan refreshing.
Nah, misalnya Ujian Nasional kembali diadakan di Indonesia, apakah siswa akan berusaha keras seperti siswa Korea Selatan saat menghadapi Suneung?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H