Sebenarnya, apa yang terjadi?Â
Dari berbagai artikel yang beredar, berikut adalah beberapa penyebab terjadinya tragedi di Itaewon.
- Terjadi Lonjakan Pengunjung
Setelah sepi pengunjung selama hampir 3 tahun karena pandemi, tahun 2022 menjadi tahun kebangkitan untuk pariwisata korea. Meningkatnya popularitas K-pop dan K-drama, serta aturan tentang covid-19 pun juga dilonggarkan. Alhasil, antusias para turis dan juga warga korea meningkat pesat. Banyak turis yang mendatangi negara Korea Selatan untuk tujuan berlibur.
Sebelum pandemi, ada drama Itaewon Class (tahun 2020) yang mendunia. Drama ini banyak mendapatkan perhatian karena bercerita tentang lika-liku pengusaha di area Itaewon. Bahkan saat ini sudah di remake oleh negara jepang. Alhasil, drama ini mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Itaewon.
Pada tahun-tahun sebelumnya (sebelum pandemi), pesta Halloween memang diadakan tiap tahunnya dengan sangat meriah di Itaewon. Berpesta hingga pagi dalam berbagai balutan kostum. Pesta ini sukses membawa banyak crowd di Itaewon.
Pada tahun ini, malam Halloween yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 31 yang bertepatan pada hari Senin, diadakan lebih dahulu pada weekend sebelumnya yaitu hari Sabtu tanggal 29. Jadi, orang-orang merasa bebas untuk berpesta karena besok masih ada hari minggu.Â
Pesta Halloween yang memang meriah dan ramai, kebijakan covid yang melonggar, daerah yang bebas dan multi-culture, dan weekend. Mungkin, kombinasi ini lah yang menyebabkan lonjakan pengunjung yang luar biasa.
- Ada oknum yang mendorong kerumunan dari arah atas
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, polisi juga memperoleh berbagai rekaman video dari CCTV dan juga dari berbagai media sosial. Mirisnya, hampir sebagian besar video menunjukkan adanya kerumunan di bagian belakang yang mendorong ke arah depan.
Dilansir dari Allkpop, ada kecurigaan sekelompok orang yang mengawali dorongan tersebut. Ada seseorang yang mengangkat tangan seperti memberikan aba-aba untuk mendorong ke depan.Â
Bahkan, ada sekelompok orang yang berteriak 'Dorong, dorong!' lalu kemudian diikuti sebagian besar orang untuk terus mendorong. Entah disengaja atau tidak, mungkin dorongan inilah yang menyebabkan orang-orang di bagian depan maki berdesakan dan 'tergencet'.
- Penurunan kesadaran karena alkohol