Ia dan Yu Bin kemudian berusaha saling menguatkan dan menyelamatkan diri bersama-sama. Tentunya, usaha ini tidak mudah. Ia harus bertahan hidup, antara mati kelaparan atau mati terinfeksi.
Bertahan Hidup Saat Krisis
Suatu pagi, Oh Jun Woo bangun dari tidurnya. Ia menemukan orang tuanya pergi sejak pagi dan meninggalkan beberapa lembar uang. Ia langsung menuju ke PC room dan menyapa teman-teman online-nya.Â
Saat sedang siaran langsung, ia mendapatkan banyak komentar tentang keadaan kota yang aneh. Â Ia lalu pergi ke balkon dan melihat pemandangan paling mengerikan yang pernah ia lihat.
Orang-orang berhamburan keluar apartemen. Berdesakan memasuki kendaraan. Ia juga melihat orang yang sudah terinfeksi berusaha mengejar dan menggigit orang lain.Â
Setelah melihat pemandangan tersebut, ia segera menutup akses dari luar. Mengunci pintu, menutup semua jendela, memblokir balkon, dan segera menyalakan TV untuk mendapatkan informasi terkait apa yang terjadi diluar apartemen.Â
Setelah hari itu, ia menyadari bahwa bertahan hidup dengan apapun yang ada di apartemen-nya adalah pilihan terakhir sampai datang bantuan.
Hari-hari pun berlalu. Jun Woo mulai membagi sisa makanan yang ada di kulkas agar bisa bertahan hidup selama mungkin.Â
Dia makan sesedikit mungkin. Karena air keran yang mulai diputus, ia harus menampung air hujan untuk minum dan membasuh diri.Â
Ia mulai merasakan berbagai gangguan pencernaan dan mulai lemas karena minimnya makanan yang masuk ke dalam perut. Akses telepon dan listrik tentunya juga diputus.