Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

2 Alasan Penting Setiap Video YouTube Harus Memiliki Closed Caption (CC)

22 Oktober 2022   18:00 Diperbarui: 22 Oktober 2022   18:24 1690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Youtube (Kompas.com)

Kita semua mungkin tidak asing lagi dengan adanya tulisan pada bagian bawah video di platform YouTube. Fitur ini disebut dengan Closed Caption (CC) atau dalam bahasa indonesia bisa diartikan dengan teks tertutup.

Sayangnya, fitur closed caption (cc) lebih sering disebut sebagai subtitle. Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda. Subtitle biasanya berbentuk kalimat terjemahan yang ada di film. Sedangkan closed caption biasanya berada di platform pemutaran video. 

Closed caption tidak hanya berisi transkrip ataupun terjemahan. Fitur ini juga berisi suara latar belakang, suasana, dan isyarat audio lainnya. Jadi, penonton dapat mengetahui suasana, dan bahkan efek suara yang ditampilkan dalam video. Fitur closed caption (cc) dapat dengan mudah didapatkan dengan mengklik fitur dengan nama yang sama di bagian pengaturan video.

Saat ini, hanya sebagian video di kanal YouTube memiliki closed caption yang memadai. Padahal, fitur ini memiliki peran yang sangat penting.

Berikut adalah dua alasan penting mengapa setiap kreator YouTube harus memberikan closed caption pada setiap video yang mereka unggah.

  • Aksesibilitas

Kata aksesibilitas identik dengan segala sesuatu yang dapat dinikmati atau digunakan dimana dan kapan saja. Hal ini juga berlaku pada video YouTube. Ada banyak situasi dimana kita ingin melihat video tetapi keadaan sekitar tidak mendukung.

Misalnya, saat kita dalam kondisi yang lumayan bising, banyak orang, atau tidak memiliki earphone untuk digunakan, tetapi kita diharuskan atau berkeinginan melihat sebuah video di kanal YouTube. Cara paling efektif adalah dengan membaca closed caption. 

Dengan adanya closed caption (cc), kita bisa mengetahui isi video yang kita tonton. Kita juga bisa dengan mudah memahami situasi dalam video karena closed caption tidak hanya berisi kalimat yang diucapkan, tetapi juga berisi transkrip ekspresi dan situasi dalam video.

ilustrasi menonton video (kapanlagi.com)
ilustrasi menonton video (kapanlagi.com)

Menurut Ofcom, sekitar 80% orang melihat video dengan closed caption (CC) dengan alasan-alasan yang beragam, tidak hanya karena mereka menonton di tempat-tempat yang peka atas kebisingan, sebagaimana lingkungan kantor, tetapi juga meliputi level keterlibatan pemirsa yang lebih tinggi, dan membantu mereka yang berbahasa Ibu selain Bahasa Inggris.

YouTube adalah platform global yang menampung berbagai kreator video yang berasal dari seluruh dunia. Riset menunjukkan bahwa dengan menggunakan video dengan closed caption dalam bahasa  Inggris, kita bisa  mengunci kemungkinan 60% dari penonton.

Dalam beberapa tahun belakangan, terdapat peningkatan pesat pada jumlah saluran non-berbahasa Inggris. Hal ini menjadi sebuah pertanda yang cukup jelas bahwa semakin banyak pengguna yang tidak berbahasa Inggris mengunjungi dan terlibat di YouTube. 

Hal ini berarti, apabila kita tidak menerjemahkan konten video, kesempatan untuk menjaring pengguna-pengguna asing ini akan hilang, dan tentu hal ini akan mengurangi ukuran penonton yang sebenarnya bisa didapatkan.

Oleh karena itu, closed caption dalam bahasa Inggris sangat dibutuhkan sebagai sarana go internasional para kreator video YouTube.

  • Ramah Disabilitas

ilustrasi menonton video (buasirotak.com)
ilustrasi menonton video (buasirotak.com)

Isu tentang berbagai sarana ramah teman disabilitas adalah hal yang sangat diperjuangkan saat ini. Begitu juga dengan video di kanal YouTube. Agar para teman disabilitas juga bisa menikmati isi video, akan lebih baik apabila para kreator menggunakan menyediakan closed caption pada setiap video yang diunggah.

Misalnya, kita bisa sedikit memposisikan diri dari sudut pandang teman Tuli. Tidak semua teman Tuli mampu membeli Alat Bantu Dengar (ABD). Mungkin terhambat biaya, atau ada pula yang tidak merasa nyaman menggunakan ABD. ABD juga tidak selamanya membantu, ada kalanya terjadi kesalahan teknis yang tidak dapat dihindarkan. 

Karena kondisi tersebut, tidak semua video YouTube mampu dinikmati oleh teman disabilitas.

Oleh karena itu, menyediakan closed caption (CC) berarti memberikan kemudahan akses bagi teman Tuli.

Pengaturan YouTube yang Merugikan Penonton

Nah, berdasarkan sedikit penjelasan di atas, sangat penting agar setiap video di kanal YouTube bisa memiliki closed caption yang memadai. Tahun-tahun lalu, kita sebagai penonton juga bisa berkontribusi dengan memberikan fasilitas closed caption dalam setiap video yang diunggah kreator manapun. 

Walaupun memiliki prosedur yang tidak mudah dan agak lama, tetapi kita tetap bisa saling membantu para kreator sekaligus penonton.

Sayangnya, saat ini YouTube tidak mengijinkan penonton untuk menambahkan closed caption di video. Hanya kreator video yang memiliki hak menambahkan closed caption. Bagi kreator yang sudah memiliki tim produksi, hal ini bisa jadi merupakan hal yang mudah. 

Namun, bagaimana apabila saluran tersebut masih lumayan kecil dan memiliki jumlah berlangganan yang sedikit? Closed Caption tidak akan menjadi hal yang bisa dilakukan atau bahkan diprioritaskan. Alhasil, semakin sedikit video YouTube yang tidak memiliki closed caption yang memadai.

Semoga nantinya para kreator bisa sadar akan pentingnya closed caption, dan sedikit meluangkan waktu untuk menambahkan closed caption dalam setiap video yang diunggah.

Referensi: 1 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun