Setiap Negara pasti memiliki berbagai tradisi dan juga budaya yang sangat unik dan berbeda. Tradisi ini tercermin dalam budaya, tingkah laku, hingga acara-acara penting. Salah satunya adalah upacara pemakaman.
Setiap Negara memiliki ciri khas dan juga tradisi yang unik untuk upacara pemakaman. Begitu juga dengan Negara Korea Selatan. Negeri ginseng ini memiliki beberapa tradisi unik saat upacara pemakaman. Seperti yang kita tahu, upacara pemakaman memang sangat berkaitan dengan agama yang dipeluk.Â
Namun, sejak survey tahun 2017 saja, Badan Statistik Korea melansir bahwa ada hampir 57% warga Korea Selatan tidak beragama. Jadi, kebanyakan upacara pemakaman dilakukan dengan cara yang sama tanpa ada campur tangan pemuka agama.
Berikut adalah beberapa tradisi unik upacara pemakaman di Korea Selatan secara umum.
- Uang duka dengan jumlah ganjil
Berbeda dengan kebanyakan upacara pemakaman di Negara lain, para tamu harus memberikan sejumlah uang duka. Uang duka dimasukkan di sebuah amplop putih dan diberikan ke petugas sebelum memasuki area pemakaman. Uang duka juga diberikan dalam jumlah yang ganjil, seperti 10.000 won, 30.000won, atau 50.000 won.
Secara umum, uang duka akan digunakan untuk membiayai upacara pemakaman. Upacara pemakaman biasanya dilakukan di sebuah aula pemakaman milik rumah sakit atau swasta. Tentunya pihak keluarga harus membayar uang sewa aula tersebut.Â
Selanjutnya, uang duka juga digunakan untuk membayar biaya kremasi. Dan yang terakhir adalah untuk membayar sewa di rumah duka. Abu kremasi akan dimasukkan ke dalam kendi dan diletakkan di rumah duka tempat orang akan melayat yang biasanya dikelola oleh pihak swasta.
- Pakaian serba hitam dan tidak diperbolehkan menggunakan warna lain
Seperti halnya Negara lain, Korea Selatan juga masih menganggap warna hitam adalah warna identik untuk berkabung.
Saat upacara pemakaman berlangsung, pihak keluarga dan tamu yang datang akan menggunakan pakaian serba hitam. Pihak keluarga berjenis kelamin perempuan akan menggunakan busana berkabung berwarna hitam dengan pita putih kecil sebagai jepit rambut dengan rambut terikat. Sedangkan keluarga yang laki-laki akan menggunakan setelan jas dengan kain putih sebagai tanda di lengan bagian kiri.
Semua tamu yang hadir wajib menggunakan pakaian berwarna hitam. Mereka akan dipersilahkan ke dalam ruang dimana jenazah disemayamkan. Disana, mereka bisa memberikan penghormatan dan menyapa pihak keluarga yang selalu berada di dekat jenazah.
- Tidak boleh mengucapkan sapaan ‘Anyeonghaseyo’
Saat memasuki aula pemakaman, tamu atau pelayat tidak diperkenankan untuk menyapa menggunakan ‘Anyeonghaseyo’. Frasa tersebut memang biasanya digunakan untuk menyapa dalam kondisi bagus. Karena kondisi berduka, sapaan tersebut dianggap tidak sopan dan tidak menghormati pihak keluarga yang ditinggalkan.
Untuk mengganti sapaan tersebut, tamu biasanya hanya membungkuk atau menundukkan kepala mereka.
- Disuguhi minuman dan makanan
Hal unik yang terakhir adalah tamu akan dipersilahkan untuk memasuki area makan dan disuguhi makanan serta minuman. Kebanyakan menyajikan makanan khas korea dengan set yang berisi satu sup dan banyak jenis banchan atau lauk-lauk khas korea. Pihak keluarga juga biasanya menyediakan minuman alkohol seperti soju. Seluruh sajian ini diberikan dengan tujuan berterimakasih karena sudah datang ke acara pemakaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H