Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Piring Terbang, Tradisi Menghidangkan Makanan Pesta Ala Solo

30 September 2022   18:00 Diperbarui: 30 September 2022   21:31 2564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D untuk ‘Dhaharan’. Dalam bahasa Indonesia, Dhaharan berarti makanan utama. Makanan utama ini cukup bervariasi. Mulai dari sate, nasi ramesan, dan nasi campur.

E untuk Es. Setelah makanan utama, akan ada es yang disajikan. Es disini juga sangat bervariasi. ada yang menyajikan es krim, es podeng, es campur, dan lain lain. Es disini berfungsi sebagai dessert atau pencuci mulut.

Yang terakhir adalah K untuk ‘Kondur’. Kondur berarti pulang atau undur diri. Jadi, setelah disajikan semua hidangan, tamu diperkenankan untuk undur diri. Walaupun begitu, tidak semua tamu langsung pulang setelah menghabiskan semua hidangan, biasanya masih ada tamu berkenan untuk menikmati hiburan dan juga bercengkrama dengan tuan rumah.

Penyaji Terlatih

sinoman laki-laki (sumber: Pemerintah Kota Surakarta)
sinoman laki-laki (sumber: Pemerintah Kota Surakarta)

Salah satu hal unik dalam Tradisi Piring Terbang adalah sang penyaji. Penyaji ini biasanya disebut dengan Sinoman atau Peladen. Sederhananya, mereka adalah orang yang meladeni atau yang menyajikan makanan. Dengan pakaian yang seragam (biasanya batik), mereka secara telaten dan sopan menyajikan makanan untuk tamu.

Biasanya, sinoman terdiri dari dua jenis, laki-laki dan perempuan. Sinoman laki-laki bertugas membawa nampan yang berisi sajian untuk tamu. Sinoman laki-laki biasanya berjumlah lebih banyak karena harus bergantian dengan cepat saat penyajian. Sedangkan sinoman perempuan bertugas memberikan sajian kepada tamu. Sinoman perempuan biasanya selalu stand by di sekitar tamu setelah mempersilahkan tamu untuk menikmati hidangan. Sinoman perempuan juga biasanya bertugas mengambil piring kotor setelah sajian habis.

Para sinoman ini biasanya diambil dari pemuda pemudi dan bermukim di sekitar tuan rumah. Uniknya, muda-mudi sudah diajari sejak dini tentang tata cara menjadi sinoman. Bahkan di beberapa daerah, ada pelajaran tentang sinoman dalam pertemuan karang taruna sebagai tonggak berkumpul para muda mudi.

Keuntungan dan Keunggulan Piring Terbang

Nah, ada beberapa keuntungan menggunakan Tradisi Piring Terbang saat pesta. Pertama, lebih menghormati tamu. Seperti tujuan awalnya, tamu tinggal duduk manis dan sajian akan menghampiri tempat mereka duduk.

Kedua, memberikan kesan baik untuk tuan rumah. Sajian yang menghampiri tamu, adanya sinoman yang membantu, dan ada hiburan saat menikmati sajian tentunya akan sukses memberikan kesan baik untuk tuan rumah.

Ketiga, pesta yang tertata rapi. Karena sudah ada sistem sejak lama, pesta dengan piring terbang memiliki kesan yang lebih rapi dan tertata.

Keempat, anti mubazir dengan budget terbatas. Karena penyajiannya yang sudah tersusun dengan baik, tuan rumah bisa memperhitungkan budget dan sajian yang dikeluarkan. Dengan sistem ini, sajian yang dikeluarkan tidak akan berlebihan atau mubazir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun