Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Abstinence, Pendidikan Seks yang Masih Perlu Dipertahankan?

15 Desember 2021   19:00 Diperbarui: 20 Desember 2021   14:30 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak melihat tayangan di internet. (sumber: YiorgosGR via kompas.com)

Dengan adanya Pendidikan seksual yang menyeluruh, anak-anak menjadi mengetahui tentang etika dan norma yang melahirkan consent dan rasa saling menghargai sehingga angka pelecehan seksual dapat ditekan.

Pada akhirnya, Pendidikan seksual harus diberikan sejak dini dan melalui Pendidikan formal. Pentingnya peran orang tua ada dalam pengenalan awal sebelum dijelaskan lebih lanjut di sekolah. Terdengar sulit karena pasti membutuhkan metode yang tepat agar anak paham dengan apa yang kita jelaskan.

Tetapi, memberikan penjelasan agaknya terasa lebih bijaksana dan aman daripada memberikan informasi yang terbatas kepada anak yang berujung keingintahuan. Sedangkan keingintahuan ini bisa berakibat fatal apabila dijawab oleh bukan orang atau media yang tepat.

Penting bagi kita untuk tahu dan merancang pendidikan seksual sedemikian rupa untuk anak. Pendidikan seksual yang aman, sehat dan yang membuat kita nyaman dengan gender dan orientasi seksual tanpa adanya ketakutan akan kekerasan, pelecehan seksual dan resiko penyakit menular seksual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun