Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Love

Love Language: Bahasa Cinta yang Kita Berikan atau Harapkan?

21 November 2021   19:00 Diperbarui: 21 November 2021   19:00 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, Love Language menjadi salah satu hal yang sering diperbincangkan di berbagai sosial media. Love Language atau Bahasa Cinta pertama kali dipopulerkan oleh Dr. Gary Chapman tahun 1992 di Amerika. Love language ini merupakan cara atau bentuk komunikasi cinta kita kepada orang lain. Karena bentuk cinta itu universal, love language tidak hanya berlaku untuk pasangan saja, tetapi juga untuk keluarga, sahabat, dll.

Love language ini tidak hanya bagaimana cara kita untuk mengkomunikasikan cinta kita, tetapi juga bagaimana kita mengharapkan seseorang mengkomunikasikan cintanya kepada kita. Bagaimana cara seseorang memperlakukan kita dalam suatu hubungan juga termasuk dalam Bahasa Cinta.

Apa Saja 5 Jenis Bahasa Cinta?

Pada dasarnya, seseorang memiliki kelima jenis Bahasa Cinta. Namun, pasti ada satu bentuk Bahasa Cinta yang menonjol atau dominan. Berikut kelima jenis Bahasa Cinta dan penjelasannya.

Pertama, Word of Affirmation atau mengungkapkan cinta dan kasih sayang melalui kata atau kalimat berupa ucapan, pujian, atau surat. Kata-kata atau kalimat dalam situasi tertentu menjadi hal yang penting bagi mereka. Contohnya:

Aku sayang kamu,

Aku  cinta kamu,

Kamu cantik, deh!

Kedua, Receiving Gift atau menerima hadiah. Tidak harus mahal, memberikan hal-hal sepele seperti makanan, minuman, dan hal-hal sesuai dengan hobi pasangan. Orang dengan Bahasa Cinta ini tidak memandang harga taupun merek dari barang yang diberikan, tetapi lebih memperhatikan makna dan cerita dibalik hadiah yang diterima atau diberikan. Oleh karena itu, mereka cenderung menyimpan barang-barang yang penuh kenangan.

Ketiga, Physical Touch atau sentuhan fisik. Sentuhan fisik sederhana yang bisa diberikan seperti berpegangan tangan, rangkulan, pelukan, dll.

Keempat, Acts of Service atau bentuk Bahasa cinta berupa tindakan seperti menyelesaikan pekerjaan rumah, membuatkan teh, menjemput, menemani, atau memberikan pijatan setelah bekerja. Tindakan ini lebih ke bentuk bantuan atau melayani pasangan.

Dan yang terakhir adalah Quality Time. Orang dengan Bahasa Cinta ini lebih suka untuk menghabiskan waktu bersama pasangan dengan cara melakukan sesuatu bersama-sama. Komunikasi menjadi hal yang penting dan krusial.

Apakah Bahasa Cinta Kita dan Pasangan Harus Sama?

Jawabannya adalah tidak. Kita tidak harus mempunyai Bahasa Cinta yang sama dengan pasangan. Yang terpenting adalah adanya komunikasi. Dengan mengetahui Bahasa Cinta pasangan, kita bisa meningktkan empati terhadap pasangan, lebih memahami, dan membentuk hubungan yang lebih berkualitas. Bonusnya, kita bisa menjaga kemesraan dengan pasangan kita.

Jadi, apa Bahasa Cinta kalian dan pasangan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun