Mohon tunggu...
Putu Yuliana
Putu Yuliana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - story

teruslah bekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 15 BTV 3 UNEJ Kembangkan Produk Tempe Menjadi Sebuah Inovasi dalam Berwirausaha

15 September 2021   01:18 Diperbarui: 15 September 2021   01:25 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah menjadi bagian dari aktivitas pendidikan sekaligus pengabdian kepada masyarakat  yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian serta empati mahasiswa. 

Pentingnya program KKN ini sebagai laboratorium pembelajaran kehidupan di tengah -- tengah masyarakat dalam membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat terutama pada masa pandemi Covid-19.

Di tengah pemberlakuan kebijakan pemerintah dengan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Universitas Jember kembali mengerahkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village ketiga yang dilakukan secara individu di daerah masing - masing.  

Kegiatan dimulai pada bulan Agustus minggu kedua tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021 yang diikuti oleh kurang lebih 4.000 mahasiswa Universitas Jember.  

Ni Putu Yuliana, salah satu mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Jember mengambil tema Pemberdayaan Wirausaha Masarakat Terdampak Covid-19 pada program KKN BTV 3 ini untuk memberikan sebuah inovasi baru kepada UMKM industri tempe di Desa Sukowiryo, Kabupaten Bondowoso dengan bantuan bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P.

Wabah pandemi virus Covid-19 di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur telah berdampak pada pabrik industri tempe milik bapak Ilyas. Hal ini disebabkan karena harga bahan baku pembuatan tempe yang melonjak.

"Kebutuhan sehari -- hari sudah cukup, hanya saja ada kenaikan  harga kedelai" ungkap bapak Ilyas, pemilik industri tempe di Kawasan Desa Sukowiryo kepada Ana mahasiswa KKN 15 BTV 3 Universitas Jember, Kamis (12/8/2021). 

Usaha industri tempe milik bapak Ilyas berdiri sejak tahun 2002, selama berdirinya usaha ini, beliau memasarkan produk tempe dengan sendiri tanpa bantuan pekerja dan beliau pun mengolah tempe hanya bersama istrinya.

Berdasarkan hal tersebut, Ana memberikan kontribusi berbentuk edukasi tentang wirausaha melalui pemasaran produk secara modern dan pengembangan produk menjadi aneka makanan. 

Maka dari itu, mahasiswa KKN BTV 3 ini membuat olahan tempe berupa brownies tempe dengan melibatkan ibu -- ibu rumah tangga warga sekitar pabrik industri tempe. "Saya berharap dengan olahan tempe ini, dapat meningkatkan citra tempe yang sudah merakyat di seluruh masyarakat Indonesia" Ujar Ana

Hal ini menjadi sesuatu yang baru dan menarik bagi ibu -- ibu warga Desa Sukowiryo. Antusiasme dari ibu -- ibu membuat Ana semakin semangat untuk mengajarkan serta mengembakan inovasi produk ini. Pada pelatiham ini, mahasiswa KKN 15 BTV 3 ini mengajarkan mulai dari proses pembuatan brownies, pengemasan hingga pemasaran melalui media sosial. 

"Adanya pengembangan produk ini, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar dapat menjadi suatu kegiatan yang menghasilkan produk yang menambah nilai jual tempe", pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun