Demikian juga dengan subsidi pada sektor logistik untuk mengantisipasi kenaikan-kenaikan harga barang akibat fluktuasi harga BBM.Â
Pengelolaan anggaran seperti ini, ditambah dengan berbagai program bagi orang miskin yang lebih tepat sasaran, tidak saja akan menyehatkan anggaran, tetapi juga akan mendewasan masyarakat secara politik.
Energi Alternatif
Pencabutan subsidi BBM juga akan memberi ruang anggaran lebih leluasa bagi pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung penggunaan energi alternatif yang tidak bersumber dari fosil.Â
Pengembangan teknologi energi surya sebagai sumber listrik untuk menggantikan peran BBM bagi kendaraan, mesin dan berbagai peralatan produksi lainnya akan mempermudah Indonesia menyukseskan program emisi karbon nol persen yang kini tengah menjadi perhatian besar negara-negara di dunia.
Selain ramah lingkungan, energi alternatif juga akan mengurangi volatilitas ekonomi Indonesia akibat fluktuasi harga BBM global. Instabilitas harga BBM global selama ini sering menjadi pemicu inflasi.Â
Gejolak harga minyak akibat perang Ukraina-Rusia jika tidak ditangani dengan tepat, menurut analisis para ahli, dapat menyebabkan inflasi hingga 3 %. Hal ini dapat dipahami mengingat tingginya ketergantungan Indonesia pada pasokan BBM dunia.
Menurut data SKK Migas, produksi minyak mentah Indonesia hanya 700 ribu barel per hari (bph). Sementara konsumsi minyak Indonesia lebih dari 1,4juta bph. Dengan kata lain, tiap hari Indonesia mesti mengimpor minyak minimal 700 ribu barel.Â
Kondisi ini membuat harga minyak global berpengaruh sangat signifikan pada stabilitas ekonomi Indonesia. Karena itu sudah saatnya mempercepat penggunaan energi alternatif secara lebih luas.Â
Tapi itu hanya mungkin terealisasi jika penguasa berhasil keluar dari jebakan populis politik BBM yang telah berlangsung selama puluhan tahun.